SUKABUMIUPDATE.com - Udunan Online terus dimanfaatkan untuk membantu warga yang memerlukan dana. Program unggulan Pemerintah Kota Sukabumi tersebut saat ini sedang membuka donasi bagi biaya pengobatan dan kebutuhan Syena Aisha Al'Mira (5 tahun).
Mengutip www.udunanonline.com, Senin (13/6/2022), Syena adalah warga Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, yang berjuang melawan penyakit cerebral palsy dan epilepsi. Orang tuanya selalu telaten melakukan apa pun untuk kesembuhan sang buah hati.
Anak ini terlahir normal. Namun dalam perkembangannya memperlihatkan gejala aneh. Enam bulan kemudian baru terjawab kejanggalan yang muncul pada perkembangan tubuh Syena yakni penyumbatan pada ubun-ubun sehingga divonis mengidap cerebral palsy dan epilepsi.
"Informasi ini membuat kedua orang tua Syena syok dan tidak menyangka atas penyakit yang dialami anak pertamanya ini," tulis penjelasan www.udunanonline.com.
Kondisi itu tidak membuat orang tua Syena patah semangat. Keluarga Dedi Sutrisna (32 tahun) dan Mia Nuraeni (28 tahun) ini terus berjuang untuk kesembuhan anaknya ke Hasan Basri, dokter spesialis anak. Lalu, ke RSUD R Syamsudin SH, konsultasi melalui dokter spesialis saraf.
"Hingga akhinya mereka mengikuti program terapi untuk anak penderita cerebral palsy dan epilepsi di RS Hermina sampai saat ini," lanjut laporan itu.
Dari semula hingga awal-awal menjalani terapi, mereka menggunakan biaya sendiri (mandiri). Tentu ini beban yang harus dialami keluarga Dedi yang berpenghasilan pas-pasan sebagai buruh harian lepas. Namun demi sang anak, mereka tetap melakukan terapi tersebut.
"Alhamdulillah beberapa bulan ke belakang BPJS KIS-nya terbit, sehingga sedikit tertolong karena biaya terapinya ter-cover oleh BPJS KIS. Tetapi, mereka tetap membutuhkan biaya lain-lainnya untuk proses pengobatan Syena," tulis keterangan www.udunanonline.com.
Hingga Senin ini, penggalangan dana untuk Syena di website www.udunanonline.com sudah mencapai Rp 3.134.032. Bagi yang ingin ikut berdonasi, silakan salurkan melalui Rekening Bank Mandiri (1820004051975) dan Bank BJB (0004051975001).
Mengutip www.alodokter.com, cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada masa kehamilan, ketika proses persalinan, atau di tahun pertama setelah kelahiran.
Gejala cerebral palsy atau lumpuh otak sangat beragam. Pada tingkat paling parah, cerebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan. Penderitanya mungkin memerlukan peralatan khusus untuk bisa beraktivitas. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan sehingga memerlukan perawatan seumur hidup.
Kerusakan otak pada cerebral palsy bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan. Namun, ada perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan fungsi saraf yang mengatur pergerakan otot tubuh. Penyakit ini juga tidak akan bertambah buruk, tetapi beberapa gejalanya dapat berubah seiring waktu.
Sementara epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh.
Seseorang dinyatakan menderita epilepsi jika pernah mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas. Epilepsi dapat diderita oleh semua kelompok usia, tetapi biasanya epilepsi dimulai saat masih anak-anak.