SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan dan warga yang beraktivitas di sepanjang garis pantai selatan Sukabumi hari ini, Selasa 24 Mei 2022 memilih siaga. Sejak dini hari tadi, gelombang tinggi menerjang kawasan pesisir selatan Indonesia, BMKG menyebut potensi ketinggian gelombang hingga 6 meter dan membahayakan bagi aktivitas nelayan dan pinggir pantai.
Gelombang tinggi ini, menimbulkan dampak kerugian di Pantai Minajaya Surade. Puluhan perahu nelayan rusak, hanyut bahkan hilang karena terlambat mengantisipasi terjangan ombak tinggi di pesisir pantai.
Sementara dari sejumlah spot nelayan lainnya di pesisir Sukabumi, hingga pukul 12.00 WIB belum dilaporkan dampak. Dilaporkan ombak dengan ketinggian 5 hingga 6 meter sejak pagi menyergap Dermaga SBP Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud.
"Kondisi gelombang sangat besar. Sampai ke pinggir-pinggir pantai. Alhamdulilah untuk perahu nelayan sudah diselamatkan didaratkan jauh dari pinggir pantai," ungkap Sadi Kuswara, nelayan Tegalbuleud kepada sukabumiupdate.com, melalui pesan singkat.
Baca Juga :
Hal yang sama juga dilaporkan oleh Hadi, nelayan Ujunggenteng di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Ia dan banyak nelayan di Ujunggenteng sejak kemarin memilih mendaratkan perahu jauh dari bibir pantai.
"Di sini karena ada karang ujunggenteng, ombak besar lebih dulu pecah. Tapi ketinggiannya masih membahayakan 3 sampai 4 meter," ungkap Hadi.
Nelayan dan warga yang beraktivitas di pantai dan perairan selatan Sukabumi hari ini memilih libur dan berjaga di tepian pantai. Seperti para pelaku usaha warung wisata di sepanjang teluk Palabuhanratu.
"Hari ini tidak terlihat nelayan yang berangkat ke laut. gelombang tinggi, harus ekstra hati-hati," jelas Fajar pegiat wisata pantai di Palabuhanratu Sukabumi, Selasa 24 Mei 2022.