SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Hamami ikut melakukan panen raya di Kampung Ciandam, Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Minggu (22/5/2022). Kegiatan ini dalam rangka ketahanan pangan di Kota Sukabumi.
"Hari ini kita panen dengan komunitas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan ini suatu hal yang luar biasa dari langkah kodim 0607 sukabumi memacu semangat petani untuk bertanam padi. Dan alhamdulillah hasil per hektarnya itu yang biasa 5-6 ton kita pacukan lebih dari itu," kata Andri di lokasi.
"Dan tadi bagaimana kita lihat efisiensi penanganan gabah. Dan ini kita juga berusaha bagaimana hasil efisiensi itu gabah maksimal. Kalau kita biasanya banyak terbuang," sambungnya.
Adapun yang di panen di Wilayah Kampung Ciandam tersebut sekitar 1,56 Hektare. "Tapi total banyak juga di kota. Dan sebetulnya sudah ada tata ruang bagaimana kita menetapkan lahan pertanian yang tidak boleh digunakan oleh pemukiman. Walaupun di sini juga ada pemukiman, kita mempertahankan itu supaya ketahanan padi ini bisa berlangsung. Semakin hari lahan pertanian ga ada bisa makan dari mana kita," jelasnya.
Baca Juga :
Sementara itu, Dandim 0607 Sukabumi Letkol Infantri Dedy Ariyanto mengatakan, untuk mensejahterakan para petani yang ada di Kota Sukabumi, pihaknya memberikan modal pembibitan sampai penyalurannya.
"Kalo para petani ini kemampuannya kan menanam sampai menjadi gabah dan menjual, nah di sini nanti kita pemerintah kemudian kami dari kodim koperasinya mendorong. Jadi ada dua sistem program maupun mekanismenya. Sehingga penyerapan gabah kemudian penyerapan beras dan hasil lainnya bisa kembali lagi menjadi tambahan para petani. Di sisi lain tengkulak, agen kemudian kualitas dari beras itu dan brand dari beras kota sukabumi ini bisa naik," ujarnya.
Menurut Dedy, potensi beras di Kota Sukabumi ini sangat luar biasa sekali, bahkan hasilnya itu bisa mencapai kualitas premium.
"Tapi ekspos saja tidak cukup, kembali lagi objeknya harus petani. Petani yang harus diuntungkan kita membuat lahan LP2B itu tujuannya untuk mencapai ketahanan pangan di tingkat nasional, untuk mencapai kedaulatan pangan karena nanti ancamannya itu kedepan kalau misalkan kebutuhan pangan tidak tersedia terus yang nanam padi siapa makanya kita harus mulai, sebenarnya ini sudah berjalan hanya kita mulai merajut kembali menjadi satu kesatuan rangkaian," paparnya.
"Kita mulai dari yang sederhana petani LP2B dulu, ada asosiasi petani. Kita juga dari pemerintah kota juga akan memasukkan program untuk modernisasi, Ini kalau selama kita lihat ini banyak hilang, potensi kerugiannya kalau menggunakan mekanisasi itu bisa lebih efektif lagi dan kembali lagi semua hasilnya akan memaksimalkan hasil yang didapat oleh para petani," tambahnya.
Dedy berharap ke depan untuk program masih baru ini mudah-mudahan bisa berjalan dan akan ditingkatkan sampai ke korporat pertanian.
"Kalau berhasil kita lanjutkan ke integrated farming. Kalo berhasil kita tingkatkan lagi," pungkasnya.