SUKABUMIUPDATE.com - Petani di Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, resah dengan masuknya kawanan kerbau yang datang dari hutan Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh. Petani resah sebab kerbau merusakan tanaman.
Kerbau itu merupakan peliharaan warga namun tidak dipelihara di kandang melainkan hidup liar di SM Cikepuh yang berada tak jauh dengan lahan pertanian.
Baca Juga :
"Kerbau kerbau tersebut, biasanya masuk ke lahan pertanian di blok Tegalgebang pada musim tanam kedua. Kerbau merusak tanaman padi, dan tanaman yang lainnya," ujar Sugeng, (35 tahun), petani asal Kampung Mekarsari RT 03/01, Desa Sidamulya, kepada sukabumiupdate.com, Sabtu 21 Mei 2022.
Dia menuturkan biasanya kerbau tersebut masuk ke area pertanian pada malam hari dan setelah memakan tanaman kerbau itu kembali ke hutan.
Menurut dia, petani sudah berupaya membuat pagar dari bambu dan kayu bahkan ada petani yang menjaga lahan pertaniannya. Namun karena kerbau itu masuk pada malam hari sehingga tidak terlihat.
Sugeng menyatakan, petani kemudian membuat perangkap dari tali tambang untuk menangkap kerbau tersebut dan hasilnya satu ekor kerbau betina kena perangkap.
Petani menangkap kerbau itu untuk mencari tahu pemilik dari kerbau tersebut. Sebab pemilik kerbau itu tidak satu atau dua orang namun banyak. Namun membiarkan kerbaunya berkeliaran di SM Cikepuh.
"Pada intinya kami sebagai petani ingin tanaman kami bisa dipanen dengan baik dan yang memelihara kerbau juga bisa aman, maka harus ada komitmen untuk jangka panjang. Kerbau yang berhasil ditangkap sudah dilepas, ada informasi pemiliknya mau tanggung jawab segala kerusakan tanaman," pungkasnya.