SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi menyebut perayaan Hari Nelayan merupakan ikon Palabuhanratu yang harus dipertahankan. Pernyataan ini menyusul pagelaran Gebyar Hari Nelayan yang akan berlangsung pada 14 hingga 31 Mei 2022.
Menurut Badri, 2022 menjadi tahun bahagia bagi nelayan karena kembali bisa melaksanakan Gebyar Hari Nelayan setelah dua tahun berhenti sementara akibat pandemi Covid-19. "Hari nelayan ini merupakan ikon Palabuhanratu yang harus kita pertahankan," ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (18/5/2022).
Badri mengatakan rangkaian kegiatan yang puncaknya jatuh pada 21 Mei 2022 mendatang ini, banyak diisi kegiatan bermanfaat dan sakral. Adapun sejumlah acara tersebut adalah bazar ikan UMKM, bakti sosial, tebar benih lobster, penyu, dan beberapa acara lainnya. Termasuk akan ada upacara adat.
"Apalagi puncaknya akan ada upacara adat yang cukup sakral. Nanti dihadiri beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama. Ini yang perlu kita lestarikan," ucap Badri.
Baca Juga :
Badri berharap Gebyar Hari Nelayan dapat meningkatkan UMKM di Palabuhanratu dengan pemasaran produk lokal kepada para pengunjung yang ikut menonton acara ini. Badri meminta panitia penyelenggara bisa mempertontonkan hal menarik dalam Gebyar Hari Nelayan, khususnya dalam hal kesenian.
Lebih lanjut Badri mengimbau kepada seluruh masyarakat baik lokal maupun luar Palabuhanratu, untuk tetap berhati-hati, khususnya saat perayaan acara puncak upacara adat Labuh Saji. "Saya imbau tidak saling berebut naik kapal saat upacara adat Labuh Saji, karena sangat membahayakan. Hati-hati ketika main atau berenang di pantai," katanya.
REPORTER: CRP 3