SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan pelajar SDN Babakan di Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus menjalani hari demi hari belajar di dalam bangunan sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan. Bangunan sekolah yang mereka tempati itu sudah lama dibiarkan rusak dan belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Terlihat atap bolong, kaca jendela yang pecah, dinding berlumut, serta engsel jendela hingga pintu yang telah keropos bak bangunan kosong yang sudah lama tidak dihuni. Padahal hingga kini SDN Babakan tersebut masih aktif berfungsi sebagai tempat belajar para siswa di sana.
Selbi (8 tahun), seorang siswa kelas dua mengharapkan bantuan segera dari pemerintah agar tempat ia bersama teman-temannya menimba ilmu ini agar direnovasi.
"Iya kelasnya rusak, saat ujan turun kelasnya bocor terpaksa ibu guru menghentikan pembelajaran, kami dipulangkan. Harapan saya ada bantuan dari pemerintah hingga kita bisa belajar enak dan seperti orang yang layak belajar," tuturnya sedih.
Baca Juga :
Sementara itu Nunung Nurhayati, kepala sekolah SDN Babakan yang baru menjalani masa tugasnya pada 1 April 2022 mengaku kaget saat pertama melihat kondisi bangunan sekolah yang seperti tak terurus itu.
"Saya denger dari guru-guru dan kepala sekolah yang dulu, (bangunan sekolah) ini sudah rusak sejak 2015," ungkapnya.
Menurutnya ada 3 ruang kelas serta satu kantor yang rusak berat dan salah satunya bahkan telah ambruk bagian atapnya.
"Jadi yang bisa dipakai cuma dua ruangan saja, itu juga sudah bocor-bocor ruangan tersebut, sehingga kalo hujan terlalu deras itu anak-anak langsung dipulangkan saja, demi keselamatan" tuturnya.
Berdasarkan informasi yang didapat sukabumiupdate.com, pelajar yang menimba ilmu di SDN Babakan ini berjumlah 112 siswa. Seratus lebih siswa tersebut tidak bisa belajar selayaknya siswa sd lain, mereka harus rela bergantian masuk kelas akibat terbatasnya kondisi bangunan yang bisa dipakai.
Nunung menambahkan bahwa pihak sekolah sudah berupaya mengajukan anggaran perbaikan kepada dinas terkait namun hingga kini pengajuan tersebut belum mendapat realisasi.
"Sudah lebih dari lima kali, katanya akan ada realisasi (renovasi) April tapi sampai sekarang saya tunggu belum ada," jelasnya.
Kini, Nunung beserta para siswa hanya bisa mengharapkan bantuan dari pemerintah agar segera merenovasi bangunan sekolah yang sudah sangat tidak layak dipakai belajar ini.
"Jangan lama-lama lah, harus direnovasi agar pembelajaran bisa kembali normal seperti sd yang lain." tutupnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Mohammad Solihin menyatakan pengajuan untuk rehabilitasi ruang di bangunan sekolah tersebut sudah masuk di Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) online pada tahun 2023 mendatang.
"Masuk di RKPD online 2023, rehab berat 3 ruang," ujarnya.
REPORTER: CRP 4 (BILLIE)