Simak Penyebab Meningkatnya Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi

Sabtu 07 November 2020, 03:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Lulis Delawati mengatakan, alasan mengapa kasus Covid-19 di Kota Sukabumi meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini salah satunya dipengaruhi oleh masifnya pelacakan dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19 Kota Sukabumi.

Tetapi di sisi yang lain, tingkat kewaspadaan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan justru melemah. Sehingga kedua hal itu menjadi faktor penyebab kasus Covid-19 di Kota Sukabumi ini mengalami peningkatan.

"Strategi penanggulangan, pengendalian, dan pencegahan Covid-19 itu ada di pemerintah dan di masyarakat. Di pemerintah kita terus secara masif melakukan 4T (tracing, tracking, testing, treatment) dan di masyarakat tetap tidak kendor menerapkan protokol kesehatan. Nah ketika pemerintah ini terus melakukan upaya masif namun protokol kesehatan di masyarakat tidak diterapkan, kondisi itu yang menyebabkan angka kasus ini meningkat," kata Lulis dalam acara Update Talk yang digelar di kantor redaksi sukabumiupdate.com, Jumat (6/11/2020).

Berdasarkan data pada Jumat (6/11/2020), total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi mencapai 526 kasus. Rinciannya, 113 pasien dalam masa isolasi, 11 orang meninggal dunia, dan 402 lainnya telah dinyatakan sembuh. Tingkat kesembuhan di Kota Sukabumi sendiri mencapai 76,4 persen dan tingkat kematian sebesar 2 persen dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

BACA JUGA: Update 6/11: Terus Bertambah, Kematian Pasien Covid-19 di Kota Sukabumi Capai Dua Persen

"Jadi yang isolasi di rumah sakit 8 orang dan sisanya isolasi mandiri di rumah. Karena yang di rumah sakit itu pasien yang bergejala berat," ucap Lulis.

Berkaitan dengan pelacakan kasus dan kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Lulis menjelaskan, di Kota Sukabumi sendiri hampir semua kasus dipastikan dapat terlacak kontak eratnya. Pelacakan kontak erat ini menjadi hal yang penting karena sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus mematikan itu.

"Di Kota Sukabumi semua kasus terkonfirmasi, probable, dan suspect itu terlacak. Terutama kasus konfirmasi. Kami ada yang namanya case manager, di mana satu pasien terkonfirmasi itu mendapatkan case manager-nya untuk melakukan monitoring dengan dilanjutkan intervensi penanganan," jelasnya.

Lulis juga mengungkapkan sejumlah kriteria seseorang dinyatakan sebagai kontak erat. Pertama, seseorang dinyatakan sebagai kontak erat apabila mengalami tatap muka berhadapan langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan jarak kurang dari satu meter dan berlangsung selama lebih dari 15 menit.

Kedua, adanya kontak fisik seperti bersentuhan dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, walaupun menggunakan masker. Ketiga adalah orang yang merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 atau probable dan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) standar.

"Nah ketiga hal itu ketika dilakukannya dalam rentang fase yang telah ditentukan. Di mana untuk pasien yang bergejala, itu dihitung dari H-2 pertama kali mengalami gejala hingga H+14. Lalu untuk pasien tidak bergejala, hitungannya dari H-2 pengambilan sampel untuk dites swab hingga H+14. Jadi kalau di luar waktu itu tidak masuk kontak erat," kata Lulis.

Saat ini Kota Sukabumi sendiri mendapat bantuan dua orang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pelacakan kasus. Tentu bantuan tersebut sangat bermanfaat di tengah masifnya pelacakan yang dilakukan.

"Untuk relawan tracing kita dapat bantuan dua orang dari Provinsi Jawa Barat. Dikontrak selama tiga bulan. Kemarin agak kekurangan untuk di data tapi dengan adanya bantuan dari provinsi itu membantu kita. Karena setiap hari kita harus meng-input data secara rutin," ungkapnya.

Penanganan terhadap kelompok kontak erat di Kota Sukabumi sendiri melampaui standar pedoman revisi kelima penanganan Covid-19. Dalam pedoman itu dikatakan, hanya kelompok kontak erat dari tenaga kesehatan yang mendapat fasilitas untuk dilakukan tes swab.

"Tapi kita melebarkan kewaspadaan dengan melakukan tes swab juga kepda kontak erat keluarga, teman kerja seruangan, dan kelompok kontak erat lainnya," pungkas Lulis.

Simak selengkapnya di sini.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Bola19 Januari 2025, 13:30 WIB

Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Persik Kediri vs PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, pada Minggu (19/1/2025) mulai pukul 15.30 WIB.
Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 13:20 WIB

Dampak Gempa Darat M4,3 di Sukabumi Bertambah, P2BK: Rumah Rusak Warga Cibadak Mengungsi

"Bagian yang mengalami kerusakan adalah atap dan tembok di bagian depan serta tengah rumah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming Supriatna, pada Minggu (19/1/2025).
Rumah di Kampung Bangkuong RT 1/5, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, rusak diguncang gempabumi, Sabtu 18 Januari 2025 dini hari. (Sumber : dok p2bk)
Life19 Januari 2025, 13:00 WIB

Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat

Tugu setinggi sekitar 9 meter itu bertuliskan Tugu Peringatan EX KMD II Siliwangi tahun 1948 dan 1949.
Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat. Foto: IG/@history_galuh/@rubah_cisadap
Nasional19 Januari 2025, 12:32 WIB

Perketat Prosedur Kesehatan Makan Bergizi Gratis! Pelajar SD di Sukoharjo Keracunan

Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, pasca kasus keracunan yang menimpa puluhan pelajar SDN Dukuh 03 di Sukoharjo Jawa Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025.
Ilustrasi. MBG dengan susu. (su/turangga anom)
Bola19 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Minggu, 19 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Prediksi Persik Kediri Vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 11:31 WIB

Bikin Parno: Simpang Cikondang Kota Sukabumi Jadi Arena Perang Geng Gong, Sempat Ada Suara Ledakan!

Dua kelompok yang berperang dengan berbagai senjata tajam ini saling berhadapan, saling sabet dan kejar. Belum diketahui apakah ada yang terluka dari perang antar geng tersebut.
Perang sajam antar geng di simpang cikodang kota sukabumi, Minggu subuh (Sumber: dok warga)
Sehat19 Januari 2025, 11:00 WIB

MCU Calon ASN: Ini 7 Tips Sebelum Tes Medical Check Up CPNS/PPPK

MCU Calon ASN: Pastikan tidur cukup sekitar 7-8 jam setiap malam sebelum Tes Medical Check Up.
Ilustrasi. X Ray. MCU Calon ASN: Ini Tips Sebelum Tes Medical Check Up CPNS/PPPK (Sumber : Pexels/MaxMishin)
Inspirasi19 Januari 2025, 10:53 WIB

Sekolah Perempuan, DP3A Sukabumi: Pemberdayaan untuk Keluarga Berkualitas

Tahun 2024 ini, Pemerintah Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Barat untuk program sekolah perempuan.
Salah satu kegiatan perempuan desa Cicareuh Cikidang, peraih penghargaan P2WKSS dan sekolah perempuan jabar 2024 (Sumber: dok DP3A)
Bola19 Januari 2025, 10:00 WIB

Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League

Mulai dari laga-laga Premier League, Serie A, La Liga, hingga BRI Liga 1, berikut rangkuman Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025.
Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League. Foto: Streaming Aplikasi Vidio
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)