SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi menilai budidaya tanaman hidroponik bisa menjadi alternatif untuk warga Kota Sukabumi. Apalagi mengingat luas wilayah Kota Sukabumi yang sekitar 48 kilometer persegi kini dipadati kurang lebih 370.000 jiwa berdasarkan pendataan Agustus lalu.
Hal itu disampaikan usai Fahmi menghadiri pembukaan bimtek budidaya tanaman hidroponik di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Kamis (17/9/2020). Kegiatan tersebut terselenggara dari alokasi Dana Kelurahan tahun 2020.
BACA JUGA: Menyongsong Tol Bocimi, Kota Sukabumi Lirik Usaha Homestay
"Dampaknya saat ini terjadi kepadatan penduduk. Sehingga awalnya tanah kosong untuk pertanian sekarang ada yang berubah jadi perumahan. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada ketahanan pangan. Budidaya hidroponik ini bisa jadi solusi ketahanan pangan," kata Fahmi.
"Di masa pandemi Covid-19 diperlukan sebuah inovasi untuk tetap menjaga ketahanan pangan masyarakat dan hadirlah hidroponik, bagaimana memanfaatkan lahan pertanian untuk lebih bermanfaat serta tidak membutuhkan lahan yang luas," imbuhnya.
Tanaman hidroponik. | Foto: Humas Kota Sukabumi
Ia berharap, akan ada lebih banyak lagi warga Kota Sukabumi yang termotivasi untuk mengembangkan budidaya hidroponik. Melalui pelatihan-pelatihan, Fahmi juga menginginkan ada tindak lanjut agar budidaya hidroponik bisa diterapkan di rumah-rumah.
"Kami apresiasi lurah dan camat yang mengajak masyarakat beralih menanam untuk mencukupi kebutuhan pribadi dan keluarga yang efeknya akan luar biasa. Semoga RT dan RW jadi yang terdepan mengedukasi ke masyarakat," tandasnya.