SUKABUMIUPDATE.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 daerah terkejut dengan data yang dirilis BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sebagai satuan tugas penanganan covid-19 nasional, soal kasus baru positif corona di Kota Sukabumi. BNPB merilis pertumbuhan kasus baru covid-19 di Kota sukabumi melonjak 28 orang, melonjak 10 kali lipat.
Juru bicara media center GTPP Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Hendriana menegaskan akan segera berkordinasi dengan BNPB terkait data tersebut. GTPP Kota Sukabumi mengakui ada lonjakan kasus baru positif covid-19 dalam dua pekan terakhir.
“Data kita ada 19 kasus baru positif covid-19, bukan 28 kasus seperti diungkapkan BNPB. Kami tidak bisa melakukan secara langsung klarifikasi kepada BNPB. Tapi hal tersebut bisa dimungkinkan,” jelas Wahyu, kepada sukabumiupdate.com, Selasa.
Ia menegaskan selisih data antara gugus tugas Kota Sukabumi dan BNPB tersebut dimungkinkan terjadi karena faktor warga Kota Sukabumi yang tinggal di wilayah luar daerah. “Seperti di Depok, Jakarta, Bekasi, dan Bandung, yang terjaring dalam pemeriksaan swab di kota tersebut. Kemudian data tersebut masuk ke pusat dan dilaporkan juga ke BPNB. Nah mungkin itu jumlah data yang 28,” ungkapnya.
BACA JUGA: BNPB Sebut Pasien Covid-19 di Kota Sukabumi Melonjak 10 Kali Lipat, Ada 28 Kasus Baru
Untuk itu GTPP Kota Sukabumi akan segera melakukan koordinasi data dengan gugus tugas provinsi guna memastikan angka kasus positif baru versi BNPB. Sehingga diharapkan ada sinkronisasi data.
“Karena berhubungan juga dengan upaya tracing di Kota Sukabumi. Sehingga bisa menurunkan atau mengendalikan penularan kasus tersebut. Jadi sinkronisasi data dengan BNPB melalui provinsi,” pungkas Wahyu.
BACA JUGA: Update 11/8: Warga Nyomplong, Cisarua dan Babakan Kota Sukabumi Terpapar Corona
Seperti diberitakan sebelumnya, BNPB merilis data peningkatan kasus covid-19 di Jawa Barat yang mencapai 50,6 persen. Ada lima kota dan kabupaten yang menyumbang kasus positif covid-19 tertinggi di Jabar, salah satunya Kota Sukabumi yang mengalami lonjakan jumlah warga terpapar corona 10 kali lipat selama dua pekan terakhir.
Dikutip dari situs resmi BNPB, tim pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan analisi data covid-19 Jabar periode 9 Agustus 2020. Dewi memaparkan ada lima kabupaten/kota di Jabar yang menyumbang kenaikan kasus tertinggi di Jawa Barat, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Kota Bandung 40 kasus menjadi 155 kasus (287,5 persen)
- Kabupaten Bandung dari 45 kasus menjadi 119 kasus (164,4 persen)
- Cirebon dari 1 kasus menjadi 34 kasus (meningkat lebih dari 10 kali lipat)
- Kota Cimahi dari 7 kasus menjadi 35 kasus (400 persen)
- Kota Sukabumi dari 1 kasus menjadi 28 kasus (meningkat lebih dari 10 kali lipat)