SUKABUMIUPDATE.com – Gugus tugas percepatan penanganan covid-19 di Kabupaten Sukabumi mengkonfirmasi kabar baik. Saat ini kurva kasus covid-19 terus melandai, angka reproduksi (Ro – reproduction number) sudah dibawah 1 persen (0,4.42 persen) yang menjadi syarat untuk memulai adaptasi kebiasaan baru (AKB) protokol kesehatan menuju era New Normal.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid kepada wartawan Selasa kemarin (9/6/2020). Menurut Harun, saat ini laju pertumbuhan kasus baru covid 19 di Kabupaten Sukabumi terus melandai.
Pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2, akhir Mei 2020 silam, hasil evaluasi Ro Covid-19 di Kabupaten Sukabumi masih diangka 1,4 persen. Hasil kajian bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini menetapkan PSBB parsial di Kabupaten Sukabumi dilanjutkan ke jilid 3 hingga tanggal 12 Juni 2020 mendatang.
BACA JUGA: PSBB Jilid 3 di Kabupaten Sukabumi Hanya di 6 Kecamatan dan 4 Desa, Lainnya New Normal
Harun meminta warga tidak perlu khawatir karena berhasil menekan laju pertumbuhan ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). “Laju covid-19 masih diambang normal, dan relatif turun atau melandai. Angka kesembuhan pasien terkonfirmasi positif kita sudah mencapai 50 persen,” jelas pria yang juga menjadi juru bicara dalam pusat informasi dan kordinasi gugus tugas Kabupaten Sukabumi ini lebih jauh.
Dengan capaian ini, Harun optiminis saat PSBB jilid 3 berakhir maka wilayah Kabupaten Sukabumi akan memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) sesuai protokol kesehatan yang disarankan pemda Provinsi Jawa Barat, setelah mendapatkan izin dari Kementrian Kesehatan. “Strategi dalam menghadapi jumlah ODP PDP RT reaktif jelang AKB tidak akan jauh berbeda dari penerapan PSBB. Kuncinya merubah prilaku masyarakat, dari perilaku yang tidak sesuai protokol kesehatan, ke arah perubahan prilaku dengan protokol kesehatan,” bebernya.
Sosial distanching, pysical distanching, cuci tangan, wajib masker akan menjadi satu bagian dalam model perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat). “Kita menyiapkan strategi GERTAC 19 (gerakan tangkal covid-19). Gerakan hidup sarar bawah kesehatan merupakan sebuah investasi kebutuhan dasar,” sambung Harun.
BACA JUGA: Update 9/6/2020: Warga Cidahu Masuk Daftar Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi
“Mudah-mudahan tanggal 13 Juni 2020 mendatang, kita sudah AKB dengan protokol kesehatan lebih ketat,” pungkasnya.
Sekedar informasi, data per Selasa (9/6/2020) total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi berjumlah 29 orang, dengan rincian 14 pasien aktif dalam perawatan dan 15 orang dinyatakan sembuh. Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga bertambah. Kini totalnya sebanyak 268 orang, dengan rincian 51 orang masih dalam pengawasan, 193 selesai pengawasan dan 24 orang meninggal dunia.
Kemudian untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sukabumi kini totalnya berjumlah 4.573 orang, dengan rincian 130 orang masih diawasi, 4.442 orang selesai pengawasan dan 1 orang meninggal dunia.