SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Lina Ruslinawati, menerima berbagai aspirasi saat melakukan reses di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Kamis (5/3/2020). Salah satu aspirasi yang diterima Lina adalah soal kendala pemasaran peralatan marching band yang dikelola oleh salah satu warga.
BACA JUGA: Warga Kebonmanggu Sukabumi Keluhkan Air dan Jalan Rusak, Reses II Lina Ruslinawati
Firmasnyah, namanya. Ia mengaku, saat ini dirinya mengalami kesulitan dalam memasarkan produk peralatan marching band yang dijualnya. Firmasnyah menyebut, belum ada pihak yang bisa menyalurkan produknya tersebut ke berbagai sekolah.
"Marching band kan berkaitan dengan sekolah, di mana peralatan marching band ini berguna untuk alat peraga ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Usaha saya ini sudah berdiri sekitar tiga tahun dan memiliki empat karyawan. Tapi untuk pemasaran, selama ini masih dikelola oleh saya sendiri," ucap Firmasnyah dalam Reses Ke-II Tahun Sidang 2019-2020 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati tersebut.
Selain persoalan pemasaran peralatan marching band, keluhan lain juga diterima Lina, yaitu soal sulitnya akses lapangan kerja yang menyebabkan para pemuda di wilayah tersebut menjadi pengangguran.
BACA JUGA: Jabar Siaga 1 Virus Corona, Lina Ruslinawati: Tindak Penimbun Masker!
Menanggapi hal itu, Lina mengatakan, pada intinya masyarakat harus mencoba berdiri di kaki sendiri. Seperti persoalan pemasaran peralatan marching band, Lina menyebut, hal itu dapat dikolaborasikan dengan mahasiswa yang ada di jurusan pemasaran untuk memasarkan produk marching band tersebut.
"Soal pengangguran di kalangan pemuda. Ada pelatihan-pelatihan bagi wirausahawan baru. Jadi, mereka yang putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan, di provinsi ada pelatihan tersebut. Tinggal dari sini mengajukan dengan ditandatangani oleh pihak kelurahan. Jadi nanti ketika mau membuka satu bentuk usaha, anak-anak muda ini sudah memiliki sertifikat dari Pemprov Jawa Barat," jelas Lina.
"Pemudanya juga harus berpikir dan berinisiatif untuk bergerak dan mengakses peluang-peluang tersebut. Pemuda harus jemput bola, harus aktif. Pemerintah ingin mensejahterakan masyarakat, tinggal masyarakatnya aware (sadar)," tukas Lina.