SUKABUMIUPDATE.com - Guru, ya kami guru, guru honorer tepatnya. Yang Mengabdi dan menanti secercah harapan menjadi PNS/ASN lewat sebuah pengabdian yang sudah lebih dari 10 tahun. Jangankan jadi PNS/ASN, bagi rekan kami yang sudah diatas 35 tahun, pupus sudah harapan Itu.
Ini salah satu untaian kalimat dalam surat harapan yang ditulis guru honorer Kabupaten Sukabumi di peringatan Hari Guru atau Hari PGRI, Senin (25/11/2019). Surat ini ditujukan kepada Nadeim Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Besok surat ini akan kami sampaikan langsung kepada Bapak Menteri," ucap Korlap Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Sukabumi Kris Dwi Purnomo kepada sukabumiupdate.com, Senin (25/11/2019).
Dalam surat tersebut juga termuat sejumlah harapan lain dari guru honorer Kabupaten Sukabumi. Mulai dari diberikannya pengakuan/legalitas yang layak, diberikan kesejahteraan yang layak, dan diberikan jaminan kesehatan. Pasalnya, guru dan tenaga kependidikan honorer selama ini hanya menerima upah Rp 300 ribu hingga Rp 800 ribu.
BACA JUGA: Tanpa Jalur PPPK, Tenaga Honorer Sukabumi Kecewa Kuota CPNS 2019 Kecil
Menurut Kris, upah yang bersumber dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah pusat yang bersumber dari APBN tersebut jelas jauh dari kelayakan. Surat tersebut akan diserahkan langsung ke Nadiem Makarim yang Selasa besok rencananya akan menjadi salah satu pembicara utama dalam diskusi Hari Guru Nasional yang digelar Fraksi PKS DPR RI di Gedung Nusantara DPR RI.
“Besok kami berangkat berdua dengan Pak Asep dari Sukaraja, dan sudah ditunggu oleh Aspri nya drh. Slamet (anggota DPR RI dari dapil Sukabumi) di depan MPR RI. Surat ini adalah curhatan guru honorer di Kabupaten Sukabumi yang jumlahnya ribuan orang, SD saja lebih dari 5 ribu orang,” pungkas Kris.