drh Slamet Sebut Asuransi Pertanian Belum Efektif dan Minta Pemerintah Hadir Lebih Intensif

Senin 18 November 2019, 10:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota komisi IV DPR RI drh Slamet mengatakan, evaluasi asuransi pertanian tahun 2019 belum efektif, sehingga pada kejadian puso tahun ini para petani sangat terpukul karena tidak ada backup untuk melanjutkan usaha tani berikutnya.

BACA JUGA: Cari Biang Kerok Kebakaran Hutan dan Lahan, drh Slamet Usulkan Bentuk Panja Karhutla

Menurutnya, asuransi pertanian merupakan amanat UU nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (PPP). Berdasarkan UU tersebut, asuransi pertanian adalah perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani.

"Puso tahun 2019, akibat musim kemarau yang panjang, memicu kegagalan area panen seluas 86.866 Ha per 18 Oktober 2019. Areal pertanian gagal panen tahun 2019 ini lebih luas dibanding tahun 2018 seluas 33.162 Ha akibat dampak kekeringan pada area 185.162 Ha," jelas Slamet kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/11/2019).

Lanjut Slamet, asuransi pertanian diharapkan mampu memberikan efek penyangga bagi petani agar tetap mampu berusaha di masa yang akan datang, karena asuransi ini mampu meningkatkan kemampuan petani dalam pertanggungan risiko usaha tani.

BACA JUGA: drh Slamet Sebut Penanganan Karhutla 2020 Menjadi Tolak Ukur Kinerja KLHK dan BRG 

“Kami meminta kementerian pertanian, di masa yang akan datang agar mengefektifkan program asuransi pertanian dengan menyediakan berbagai fasilitas kemudahan menjadi peserta asuransi pertanian. Program asuransi pertanian membutuhkan pembiayaan yang memadai, baik dari sumber APBN maupun APBD, program perbankan, kemitraan dan sumber pembiayaan lain yang tidak mengikat. Namun bila pemerintah tidak hadir, maka upaya asuransi pertanian hanyalah sia-sia belaka," tegasnya.

Politisi PKS dari daerah pemilihan IV Sukabumi ini menerangkan, pada tahun 2019, Kementan mematok target produksi padi tahun 2019 sebesar 83 juta ton gabah kering giling (GKG). Akan tetapi, Badan Pusat Statistik (BPS), melalui Kerangka Sampel Area (KSA) meramalkan produksi padi jauh lebih rendah, yakni hanya 56,9 juta ton GKG. 

Dengan adanya puso, sambung Slamet target-target tersebut agak meleset akibat puso yang cukup lebar. Sawah yang mengalami puso, petani sudah mendaftar asuransi tani dapat mengajukan klaim sehingga mendapat penggantian Rp 6 juta per ha. Sedangkan yang tidak mengikuti akan mendapatkan bantuan benih. Namun sejauh mana jangkauan asuransi tani ini, masih belum merata menjangkau para petani yang gagal panen.

BACA JUGA: Dari Jalanan Hingga ke Senayan, Ini Rekam Jejak Slamet yang Berhasil Wakili Sukabumi

"Di sisi lain, upaya Kementan dalam menyiapkan sumur suntik, pompa , traktor roda 4 , traktor roda 2, selang pipa, dan normalisasi saluran yang tergabung pada program bantuan kepada petani perlu evaluasi dari sebaran dan efektifitasnya," terangnya. 

Ia menegaskan, masih banyak para petani yang belum mendapatkan program bantuan, karena yang saat ini mendapat program tersebut hanya para petani yang memiliki akses dengan kekuasaan baik di daerah maupun pusat. 

Program adaptasi mitigasi kekeringan melalui optimalisasi lahan dengan keterbatasan air melalui sistem tabela juga masih perlu sosialisasi yang masif untuk persiapan menghadapi musim kering di masa yang akan datang.

“Saya menekankan kembali kepada pemerintah, untuk hadir lebih intensif pada penerapan asuransi pertanian untuk menjamin keberlangsungan realisasi Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). Catatan kami, realisasi AUTP baru tercapai 52 persen (519.306 Ha) dari target 1.000.000 Ha. Pemberikan AUTP merupakan andil pemerintah sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap masalah yang dihadapi petani," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Entertainment23 November 2024, 14:27 WIB

Menanti Teater Musikal Sri Asih Sukabumi, Bangkit Dari Kubur Setelah Puluhan Tahun Mati

Yup, Sri Asih sebagai entitas seni pertunjukan di Kota Sukabumi akan lahir kembali dalam format kekinian yaitu teater musikal. Kelompok
Aktor atau pelakon Sri Asih 1989 akan mencoba menghidupkan kembali Seni Pertunjukkan Sri Asih di Sukabumi (Sumber: su/fit)
Sukabumi23 November 2024, 13:55 WIB

Longsor di Sukabumi, Jalan Sagaranten Kalibunder Tertutup Tanah dan Batu

Akses penghubung Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Kalibunder, di Kampung Cisagu RT. 001/002 Desa Mekarsari Kecamatan Sagaranten, tidak dapat dilintasi kendaraan. Longsor terjadi sekitar pukul 22.30 WIB malam
Jalan Sagaranten Kalibunder Kabupaten Sukabumi tertutup longsor, Jumat malam (22/11/2024) (Sumber: istimewa)
Food & Travel23 November 2024, 13:00 WIB

Danau Biru Cibanten, Wisata Gratis di Banten yang Mata Airnya Tidak Pernah Mengering

Dengan suasana yang tenang dan fasilitas yang cukup lengkap, Danau Biru Cibanten akan memberikan pengalaman liburan yang menyenangkan.
Danau Biru Cibanten adalah destinasi wisata yang cocok untuk Anda yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asri dan menyegarkan pikiran. (Sumber : Instagram/@prasetiarm).
Bola23 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Persik Kediri vs PSIS Semarang di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persik Kediri vs PSIS Semarang akan tersaji sore ini mulai pukul 15.30 WIB.
Persik Kediri vs PSIS Semarang akan tersaji sore ini mulai pukul 15.30 WIB. (Sumber : X/@psisfcofficial/@persikfckediri).
Sukabumi Memilih23 November 2024, 11:16 WIB

Tak Progresif Soal Masalah Agraria di Sukabumi, 3 Catatan SPI Usai Nonton Debat Publik II Pilkada 2024

Ada tiga catatan yang diberikan SPI setelah melihat pemaparan paslon 01 Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas tentang masalah agraria.
Ilustrasi.  Serikat Petani Indonesia atau SPI memberikan 3 catatan penting usai debat publik II pilkada Kabupaten Sukabumi, yang berlangsung di Kabupaten Bandung Jumat 22 November 2024. (Sumber: istimewa)
Food & Travel23 November 2024, 11:00 WIB

5 Rekomendasi Pantai Terindah di Ujunggenteng Sukabumi, Wajib Kesini!

Pantai-pantai Ujunggenteng di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, adalah sebuah permata tersembunyi yang menawarkan keindahan alam yang masih sangat alami.
Pantai Tenda Biru - Ujung Genteng adalah destinasi wisata yang sempurna bagi Anda yang ingin melepas penat dan menikmati keindahan alam. (Sumber : Instagram/@mutiaraantini).
Nasional23 November 2024, 10:41 WIB

Bantu Ekosistem PPMI, Kementerian BUMN Dukung Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Kementerian BUMN menekankan pentingnya peran BUMN dalam memastikan fasilitas keberangkatan dan kedatangan pekerja migran di bandara serta program-program perlindungan lainnya.
Erick Thohir, Menteri BUMN.
Nasional23 November 2024, 10:09 WIB

Pemkab Sukabumi Buka Data, Anggota Komisi II DPR RI Minta Kemendagri Cek Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024

Kepala BKPSDM Kabupaten Sukabumi, Teja Sumirat menyebut apa yang disampaikan Heri Gunawan anggota Komisi II DPR RI tidak tepat.
Dok Rabu (28/8/2024) mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Sukabumi (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)
Bola23 November 2024, 10:00 WIB

Persib Bandung Unbeaten Sejak Awal Musim Liga 1 2024/2025, Naik Posisi Dua Klasemen!

Persib Bandung masih belum terkalahkan di 11 laga Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung unbaeten dan merangsek ke posisi dua klasemen setelah kalahkan Borneo FC. (Sumber : X@persib).
Sukabumi23 November 2024, 09:39 WIB

Lagi! Truk Sampah Pemkab Sukabumi Terguling, Picu Macet di Jalur Cibadak

Truk sampah terguling di jalan nasional Sukabumi - Bogor, tepatnya di Karangtengah Cibadak Kabupaten Sukabumi dekat simpang Ciheulang, Sabtu (23/11/2024).
Truk sampah terguling di jalan nasional sukabumi bogor, Karang Tengah Cibadak, Sabtu (23/11/2024) (Sumber: istimewa)