SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri membuka rapat koordinasi penanggulangan bencana tahun 2019, di Hotel Pangrango Selabintana, Kamis (24/10/2019).
BACA JUGA: Kekeringan di Sukabumi Landa 174 Titik di 33 Kecamatan, Sekda Iyos: Baru Tertangani 75 Titik
Acara yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ini, diikuti oleh 90 peserta yang terdiri dari perangkat daerah, lembaga usaha, akademi, media massa dengan narasumber dari pusat penelitian bencana Institut Teknologi Bandung (ITB).
Adapun tujuan dari kegiatan ini, untuk meningkatkan koordinasi antar stakeholder dalam penanggulangan bencana, meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi dalam hal penanggulangan bencana, memahami tugas dan fungsi masing-masing bila terjadi bencana.
Ketua panitia, M. Asep Saepudin, menyampaikan, secara Geografis Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana alam, maunpun non alam yang berpotensi menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang tidak dapat ternilai. "Tujuan rakor ini adalah meningkatkan koordinasi dan pemahaman antara stekholder dalam penanggulangan bencana," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri dalam sambutannya menyampaikan penyelenggaraan rakor diperlukan untuk menyikapi penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Iyos Pastikan Kebutuhan Pengungsi Bencana Pergerakan Tanah Nyalindung Tertangani
"Pada pelaksanaannya penanggulangan bencana diperlukan koordinasi dan kerjasama yang terintegrasi diantara semua pihak terkait," jelasnya.
Menurut Iyos, upaya penanggulangan bencana tidak hanya fokus di tataran pemerintah saja, akan tetapi memerlukan perhatian dan dukungan seluruh unsur masyarakat, akademisi, dan media massa sebagai wujud tanggung jawab moral seluruh element.
Iyos berharap dengan dilaksanakannnya kegiatan tersebut terjalin sinegritas antar stakeholder, semakin solid serta saling bahu-membahu dalam penanggulangan bencana.
"Mudah-mudahan acara ini senantiasa dijadikan momentum untuk menyatukan persepsi dan pemahaman khususnya tentang pembagian tugas dan tanggung jawab antar stakeholder," pungkasnya.