SUKABUMIUPDATE.com - Raut wajah tegang terlihat dari bakal calon kepala desa peserta uji kompetensi (ujikom) di sejumlah lokasi di Kabupaten Sukabumi Minggu kemarin 13 Oktober 2019.Terlalu tegang, hingga tak sedikit para kandidat calok pemilin desa ini tidak bisa membedakan mana lembar soal dan mana lembar jawaban.
“Banyak yang langsung menjawab di lembar soal, padahal ada lembar jawaban. Dan sebenarnya sudah diumumkan lebih dulu oleh pengawas di dalam ruang maupun panitia sebelum acara ujikom tertulis ini berlangsung,” jelas Anne Sandra Dewi, salah seorang Dosen Stisip (Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan) Widyapuri Mandiri di Cisaat yang menjadi pengawas tahapan ujikom pilkades serentak Kabupaten Sukabumi 2019.
Menurut Anne, kesalahan ini mungkin karena peserta terlalu tegang. “Bahkan ada seorang peserta kebetulan saya pengawasnya, seluruh jawabannya termasuk visi misi ditulis dilembar soal sementara lembar jawaban disimpan didalam tasnya. Ya kita minta ditulis ulang di lembar jawaban,” sambungnya.
BACA JUGA: Isu Titipan dan Soal Bocor di Pilkades Sukabumi, Apa Jawaban DPMD
Kasus mengisi jawaban di lembar soal ini bahkan harus memanggil kembali sejumlah peserta yang sudah keluar dari ruang ujikom. “Dipanggil melalui telepon yang tercatat di panitia dan rekan-rekannya, kita minta lembar jawabannya diisi, karena penilaian ujikom tertulis ini dilakukan dilembar jawaban,” pungkas dosen ilmu komunikasi ini lebih jauh.
Secara umum, ujikom tertulis di Kabupaten Sukabumi Tahun 2019 dibagi 4 Wilayah yaitu di STISIP Widyapuri Mandiri Komplek Gor Pemuda Cisaat diikuti oleh 303 Peserta dari 11 kecamatan, di Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi Diikuti oleh 244 peserta dari 9 kecamatan, di Madrasah Aliyah Negeri 2 Palabuhanratu diikuti oleh 17 Kecamatan dengan Jumlah Peserta 468 orang serta di SMAN I Sagaranten dengan Jumlah peserta 214 orang dari 10 Kecamatan
Salah seorang peserta Dede Kurniawan mengakui memang tegang saat mengikuti kegiatan di Gedung MAN Palabuhanratu. Padahal, pria yang akrab disapa Kang Acoy ini sudah dua kali ikut Pilkades, saat ini ia kembali mencalonkan untuk Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan.
"Kali ini tes sangat jauh berbeda dengan sebelumnya. Sekarang sangat sulit. Pertama masuk ruangan sudah terasa. Tapi syukur alhamdulillah bisa dilewati dengan baik," kata Acoy seusai ujikom.
BACA JUGA : Ujikom Ribuan Calon Kades di Sukabumi, Hasilnya Diumumkan Enggak Ya?
Ia memaparkan, saat ujikom ada 100 soal dengan jawaban pilihan ganda ditambah soal esai. Di dalamnya mencakup soal tentang penajaman visi dan misi, ruang lingkup pedesaan, Undang-undang pertanahan, kajian narkoba, Pancasila dan pembahasan Undang-undang lainnya.
"Insyaallah optimis. Secara keseluruhan ujikom ini bagus dan harus di lakukan seterusnya. Karena ini menyangkut bagaimana seorang pemimpin itu harus kuat sikap dan memahani dalam semua bidang, terutama soal desa," tandasnya.
Peserta ujikom lainnya, Ade Yusup bakal calon Kepala Desa Cirendang, Kecamatan Cikakak.
"Bagi saya tidak heran, jadi biasa saja sih sebenarnya. Saya optimis ujikom tertulis tadi lolos. Tapi yang akan menentukan itu nanti ujikom lisan atau interview. Tentunya kami berharap melalui berbagai tahapan ujikom ini menghasilkan kepala desa yang berkualitas dan amanah sehingga Kabupaten Sukabumi semakin maju," pungkasnya.