SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan jembatan darurat penghubung dua desa, Sukatani dengan Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi tinggal proses finishing. Jembatan yang ambruk akibat luapan sungai Cileuleuy ini dibangun darurat agar warga bisa beraktivitas dengan lancar, karena selama ini harus berjalan memutar.
Hal itu disampaikan Kasi Logistik BPBD kabupaten Sukabumi Iwan Herniwan. “Pembangunan jembatan Cileuleuy sifatnya darurat (sementara) ini menghabiskan anggaran sekitar 198 Juta," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (24/6/2019).
BACA JUGA: Jembatan Cileuleuy di Desa Sukatani Sukabumi Putus
Diakuinya, proses pengerjaan jembatan tinggal pemasangan kuku macan untuk penjepit kayu kemudian baut untuk penguatkan papannya, sehingga membutuhkan waktu sekitar empat hari lagi sampai jembatan bisa di gunakan. Kedaruratan BPBD hanya menganggarkan, konstruksinya dan teknisnya oleh PU, pelaksananya pihak ketiga dalam hal ini CV. Arya Utama,
Namun demikian lanjut Iwan, nanti PU yang menyatakan bahwa itu bisa dibuka, karena secara teknisnya PU yang punya kewenangan. "Kalau sudah selesai PU yang membolehkan kapan jembatan bisa digunakan," ujarnya.
Sebagai pelaksana pembangunan adalah pihak ketiga yakni CV Arya Utama, sesuai kalender hari kerja selama 45 hari sejak tanggal,25 Mei 2019. "Jika nanti pembangunan selesai dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya pengguna jalan, mengingat akses tersebut jalan satu-satunya yang sangat vital," pungkas Iwan.
Sementara Camat Parakansalak Royani secara terpisah di hubungi sukabumi update.com mengatakan, jembatan Cileuleuy yang terputus, telah dibangun kembali bersipat semetara oleh kedaruratan BPBD. “Kemaren hari jumat saya meninjau ke lokasi jembatan masih dikejakan tahap finising," ujarnya.
Namun karena hari ini belum terpasang kuku macan dan baut penguat papan maka hari ini Senin(24/6/2019) belum bisa di gunakan. “Harapan kami setelah berfungsinya kembali jembatan Cileuleuy diharapan dapat menormalisasikan kembali transportasi melalui jembatan tersebut, semua kegiatan masyarkat termasuk kegiatan pemerintah dan ekonomi normal kembali.”