SUKABUMIUPDATE.com – Seleksi petugas Pemetaan dan Pemutahiran Muatan Wilatah Kerja Statistik SP 2020 di wilayah Kecamatan Cikidang dipertanyakan. Proses seleksi ini dinilai kurang transparan karena dinilai ada peserta yang daftar namun tidak ikut proses seleksi, malah direktrut oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Lantik Ketua Koni, Bupati Sukabumi: Semua Kecamatan Harus Miliki Sarana Olahraga
Informasi ini dikirimkan salah satu peserta seleksi melalui email redaksi sukabumiupdate.com. Peserta yang enggan disebut namanya itu menjelaskan, dari sederet nama yang direkrut ada nama peserta itu tidak hadir dan mengikuti proses seleksi.
Kordinator Statistik Kecamatan (KSK) wilayah BPS Kabupaten Sukabumi, Eka Hendrabinekas menuturkan untuk pendaftaran calon pemetaan tingkat desa se Kabupaten Sukabumi itu via online.
"Sebelumnya kami minta maaf, bahwa sebetulnya ini bukan ranah saya untuk menjawab, tetapi kami hanya ingin meluruskan bahwa calon anggota pemetaan yang skupnya tingkat desa se Kabupaten Sukabumi itu pendaftarannya via online," kata Eka kepada sukabumiupdate.com, Selasa (26/3/2019).
Setelah itu, kata Eka ada batasan jumlah kuota yang diperlukan di setiap kecamatan. Kalaupun ada kelebihan kuota yang diharapakan, maka akan diadakan kembali seleksi.
"Jika kelebihan kuota kita adakan seleksi dan yang dibutuhkan itu lebih kepada keahlian IT (Informasi dan Teknologi), yang memiki pengalaman dan faham tentang komputer. Nah kreteria yang di cari seperti itu," bebernya.
BACA JUGA: Rapat Evaluasi KLA, Wabup Sukabumi Tegaskan Komitmen Pemerintah
Eka kembali menegaskan, kabar kecurangan rekrutmen itu tidak benar. Pasalnya, skema yang terapkan itu semua via online, mulai dari pendaftaran hingga informasi.
"Semua kami lakukan via online, seperti pendaftara dan informasi apapun selalu kami kabarkan melalui email peserta," imbuhnya.
Sambung Eka, seleksi yang saat ini dilakukan untuk sensus penduduk di tahun 2020. Eka juga mengaku tidak mengetahui kalau untuk jumlah peserta yang diseleksi. "Seleksi dilakukan Februari 2019 dan hanya diselenggarakan satu hari," pungkasnya.