Viral Lewat Jembatan Pelangi Cibuntu Sukabumi Harus Bayar, Begini Tanggapan Kades

Jumat 04 Januari 2019, 06:02 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Penghujung 2018 lalu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami meresmikan pembangunan jembatan baru penghubung dua desa di dua kecamatan. Jembatan itu disebut Jembatan Cibuntu, penghubung antara Desa Cibuntu Kecamatan Simpenan dan Desa Tonjong Kecamatan Palabuhanratu. Jembatan warna-warni itu dibangun sepanjang 200 meter dan lebar 1,5 meter di atas Sungai Cimandiri.

Namun kini, keberadaan jembatan itu mulai memunculkan polemik. Pasalnya, masyarakat yang ingin melewati jembatan tersebut harus dikenakan biaya. Informasi yang dihimpun, untuk pejalan kaki dikenakan biaya sebesar Rp 2 ribu. Untuk pengendara motor satu kali lewat dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu untuk mobil.

Kepala Desa Cibuntu, Unang membenarkan hal tersebut. Ia menegaskan, biaya yang dikenakan adalah untuk biaya pemeliharaan jembatan. Apalagi jembatan itu dibangun oleh pihak swasta, bukan oleh pemerintah. Pengelolaan otomatis oleh pihak swasta, bukan oleh pemerintah. Ia juga memaklumi apabila masyarakat merasa keberatan. Bukan kepada pengusaha pembuat jembatan, melainkan kepada pemerintah.

"Betul saya sepakat kalau masyarakat keberatan. Tapi waktu itu saya mendesak supaya diresmikan bupati, karena Desa Cibuntu sudah bertahun-tahun tidak pernah diinjak oleh bupati," kata Unang saat dihubungi sukabumiupdate.com, Jumat (4/1/2019) melalui sambungan telepon seluler.

Unang menilai, tidak ada salahnya masyarakat merasa keberatan dengan tujuan menggugah pemerintah. Ia justru mengapresiasi pihak pengusaha yang sudah mau ikut membangun infrastruktur di desanya, sementara pemerintahnya terkesan tutup mata.

"Jangan sampai tidur terus pemerintah, supaya melek. Lihat masyarakat kami. Toh ada pengusaha yang peduli, yang mau membangun, tapi kenapa dari pemerintah daerah hanya tutup mata. Masyarakat juga memahami tentang ini. Lewat tol juga kan bayar. Tetapi menyinggung soal pemerintahan, kenapa enggak dibangun sama bupati atau pemerintah daerah," lanjutnya.

Unang mengaku pernah ditanya Bupati Marwan Hamami terkait asal-usul jembatan. Ia kemudian menyebutkan kondisi sebenarnya bahwa jembatan dibangun seorang pengusaha. Apabila pemerintah bisa mengembalikan biaya pembangunan jembatan kepada pengusaha, maka pengusaha tersebut akan hengkang dengan sendirinya dan membuat jembatan baru di wilayah lainnya.

BACA JUGA: Resmikan Jembatan, Bupati Sukabumi: Pemeliharaan Ulah Silih Andelkeun

"Bupati sempat nanya ke saya, ini dana dari mana? Saya bilang ini dari pengusaha pembuat jembatan yang peduli lingkungan. Pada saat Bimtek sempat dibahas. Apakah bisa dibuat Perdes (Peraturan Desa), ternyata tidak bisa. Itu anggap kita seperti kita buat perahu, sekali naik, turunnya bayar. Itu haknya yang membuat perahu," katanya lagi.

Unang mengaku, jauh-jauh hari sebelum pembangunan jembatan dimulai, ia sudah menggelar rapat bersama warga sekitar. Sudah disosialisasikan kepada warga bahwa pungutan berupa donasi dari warga untuk biaya pemeliharaan jembatan. Unang menegaskan tidak sepeserpun pihak pemerintah desa menerima uang dari pungutan tersebut.

"Sudah merapatkan dengan warga semua, kalau enggak mau bayar silahkan ke jalan kabupaten. Rusak-rusak juga itu jalan kita. Ini mah untuk donasi. Kalau tidak begitu, pas giliran rusak, siapa yang mau merawat? Sudah dikasih tahu warga itu. Hanya kalau ada keluhan, itu ditujukan kepada pemerintah daerah. Kenapa orang lain peduli, sementara pemerintah tidak peduli. Begitu maksudnya," pungkas Unang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi24 November 2024, 10:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 November 2024, 09:21 WIB

Tanah Longsor di Cidolog Sukabumi, 14 Domba Garut Milik Warga Tertimbun

Longsor ini menyebabkan kandang berserta 14 ekor domba Garut bersertifikat milik seorang peternak di Cidolog Sukabumi tertimbun, dan baru diketahui oleh warga pada pagi harinya, Sabtu (23/11/2024).
Longsor di Cidolog Sukabumi, timbun kandang serta 14 ekor domba garut | Foto : Sukabumiupdate.com
Sehat24 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusannya Kayu Manis dan Mengenal 5 Manfaat Kesehatannya

Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan.
Ilustrasi - Kayu manis adalah salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. (Sumber : Pexels.com/@Ngô Trọng An)
Sukabumi24 November 2024, 08:50 WIB

Sopir Hilang Kendali, Penyebab Honda CRV Tabrak Truk Molen di Cibadak

Kronologi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Siliwangi, tepatnya di Kampung Cibadak, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (23/11/2024) sekitar pukul 17.30 WIB
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 08:38 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Tetapkan 20 Propemperda 2025, Berikut Daftarnya!

DPRD Kabupaten Sukabumi bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyepakati 20 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sebagai bagian dari Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2025.
Bayu Permana, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel24 November 2024, 08:00 WIB

Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga

Kue Lapis Surabaya biasanya terdiri dua lapisan kuning dan satu lapisan cokelat.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net