SUKABUMIUPDATE.com – Kedatangan Presiden RI ke Lapang Sepak Bola Bojong Kiharib RT 001/002 Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor di sambut baik oleh Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono. Pasalnya dari empat ribu sertifikat tanah gratis untuk rakyat, seribu sertifikat bidang tanah diantaranya untuk warga Kabupaten Sukabumi.
Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono yang turut hadir dalam acara tersebut mengaku bahwa di Kabupaten Sukabumi masih banyak bidang-bidang tanah yang belum terdaftar.
"Hari ini kita bersyukur untuk Kabupaten Sukabumi diserahkan ada seribu sertifikat bidang tanah dan berharap cara bertahap ini bisa diselesaikan sesuai dengan target bapak presiden," ujarnya.
Adjo menghimbau kepada para camat dan kepala desa untuk bisa membantu secara optimal, terutama saat pemberitahuan kepada pemilik lahan atau bidang-bidang tanah yang ada di Kabupaten Sukabumi sesuai dengan pemetaan yang dilakukan oleh pertanahan.
"Saya himbau camat dan kepala desa bisa bantu BPN untuk kelancarannya, baik proses pengukuran atau proses administrasinya," katanya.
Menurut Adjo, belum menerima laporan permasalahan yang terjadi sejak program dari presiden ini di luncurkan. "Saya belum dengar ada masalah, cuma yang sering sekali pada saat pengukuran dilapangan, seperti para pemilik lahan tidak ada atau pemilik batas lahan tidak ada, hanya ke khawatiran saja kalau salah penentuan batas batas lahan," pungkasnya.
Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono mengahadiri kegiatan Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Humas Setda Kabupaten Sukabumi).
Sementara itu Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan alasan membagikan sertifikat secara masal, karena banyaknya sengketa lahan atau tanah di berbagai daerah. Hal ini disebabkan masyarakat tidak memiliki sertifikat.
“Sertifikat ini diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi lagi sengketa lahan, Sertifikat adalah bukti hak hukum atas tanah," jelasnya saat menyampaikan sambutan.
BACA JUGA: Wabup Sukabumi, Intruksi Terapkan Program Sejajar Pemprov Jabar
Pada 2018 ini, kata Jokowi ada tujuh juta sertifikat telah dibagikan dan di 2019 menargetkan sembilan juta sertifikat dapat di bagikan. Jokowi juga berpesan untuk berhati-hati menggunakan sertifikat, terlebih jika masyarakat ingin menganggunkan ke bank.
"Gunakan semua untuk modal usaha, gunakan semuanya untuk berinvestasi kalau untung baru tabung, kita harus bisa memperhitungkan kalau pinjam ke bank bisa ngangsur ngak setiap bulan, bisa nyicil ngak setiap bulan," tandasnya.