SUKABUMIUPDATE.com - Program Sukabumi Kelurahan Entrepreneur Center (Sukabumi Kece) besutan visi-misi pasangan Wali Kota dan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dan Andri Hamami menargetkan 1.500 usaha kecil dan menengah tumbuh setiap tahun. Rencananya, program yang menyisir tiap-tiap kelurahan di Kota Sukabumi itu akan mulai digeber tahun depan.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Hamami menjelaskan, program Sukabumi Kece menyerap dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat, serta menciptakan pelaku usaha baru di Kota Sukabumi. Tak selesai begitu saja, para pelaku usaha tersebut rencananya akan mendapat pendampingan. Dan yang paling penting adalah adanya suntikan bantuan modal, bantuan manajerial, berikut cara memasarkan produk.
"Modal dibantu tanpa bunga, dan pemasaran dibantu hingga ke luar daerah. Bantuan modal hanya untuk usaha kecil seperti warung atau kerajinan tangan. Jadi bukan menyiapkan modal. Sebetulnya tidak ada yang gratis karena ini bisnis ke bisnis. Bukan dimodali dan dikasih langsung hangus. Konsepnya ada pengembalian modal,” ungkap Andri usai meresmikan program Sukabumi Kece di salah satu hotel berbintang, Kamis (20/12/2018).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Sukabumi itu menilai, para pelaku usaha kreatif di Kota Sukabumi sudah memiliki inting atau naluri seorang enterpreneur atau pelaku wirausaha. Tugas kedepan hanya bagaimana pemerintah hadir dan membantu pelaku usaha tersebut mengembangkan usahanya. Maka dari itu, pola pemasaran juga turut dibantu.
"Contohnya adalah dengna kita membuka perwakilan pemasaran di Batam. Di sana, dibangun Little Sukabumi Marketing. Sudah disiapkan tenaga IT-nya dan didesain agar memiliki nilai jual yang baik. Karena selama ini kan, kendala utama pemasaran itu salah satunya kemasan," lanjut Andri.
BACA JUGA: Makna Hari Pahlawan Bagi Wakil Wali Kota dan Dandim 0607 Sukabumi
Informasi yang dihimpun, Pemkot Sukabumi juga direncanakan bakal membuka Sukabumi Mart yang disediakan khusus untuk pemasaran produk UKM secara retail. Sistem kepemilikan modal minimarket tersebut dikelola secara bersama dengan maksimal Rp 5 juta per pemodal. Jenis barang daganyannya hampir persis dengan mini market yang ada saat ini.
"Kepemilikannya sekitar 70 persen oleh masyarakat. Bisa dalam bentuk koperasi maupun BLUD. Jadi tidak monopoli oleh pemodal besar. Juga akan dibangun penjualan dalam bentuk grosir untuk memantu warung kecil. Pemkot Sukabumi telah bekerjasama dengan sejumlah badan usaha untuk menunjang program ini. Jangan sampai dipaksanakan tapi gagal. Makannya kami menggandeng koperasi dan juga sudah kerjasama dengan Dekopinda," pungkasanya.