SUKABUMIUPDATE.com - Sekrertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan ada empat kecamatan se Kabupaten Sukabumi yang menjadi lokasi intervensi pusat dalam penanganan stunting, salah satunya di Kecamatan Kebonpedes.
Menurut Iyos, dalam penanganannya diperlukan keterlibatan dan dukungan multisektor dinas terkait untuk membangun koordinasi dengan kecamatan dan desa, sehingga program yang dijalankan menjadi thematik sebagaimana kondisi yang nyata dibutuhkan.
“Sebagaimana kita ketahui bahwasanya indikator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dimana salah satu faktor pendukungnya adalah peningkatan status gizi di masyarakat,” ujarnya saat acara evaluasi penanganan stunting di Kecamatan Kebonpedes, Rabu (19/12/2018).
Hal ini berkaitan erat dengan kejadian stunting, kata Iyos di mana stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
"Dengan demikian periode 1.000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus, karena akan menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang di masa depan,” ucapnya.
BACA JUGA: Sekda Kabupaten Sukabumi: Media dan Pemda Harus Saling Memahami
Iyos juga mengapresiasi kinerja Kecamatan Kebonpedes yang menyadari betul bahwa penanganan kesehatan bukan hanya tanggungjawab sektor kesehatan, akan tetapi menjadi tanggungjawab semua. “Sehingga penanganan stunting yang diawali dengan kesadaran dan diakhiri dengan kemandirian merupakan strategi efektif yang harus disuport oleh semua pihak,”pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula pemberian makanan bergizi secara simbolis oleh Sekda dan Ketua Dharma Wanita Persatuan, Kabupaten Sukabumi.