SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi berencana mengusulkan Muhklis Abdul Kholik (9 tahun) atau akrab disapa Adul untuk menjadi penerima bantuan Usaha Ekonomis Produktif (UEP) tahun anggaran 2019 mendatang. Bocah difabel asal Kampung Cikiwultonggoh RT 01/01 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang menginspirasi lantaran semangatnya untuk bersekolah ditengah segala keterbatasan.
Kasi Penanganan Penyandang Disabilitas Dinsos Kabupaten Sukabumi, Rahmat Mulyadi menjelaskan, untuk Adul sebelumnya sudah ada penjangkauan dari Dinsos. Sejumlah personel sudah dikirim untuk melakukan assessment, agar bisa ditelaah apa yang betul-betul dibutuhkan oleh Adul. Pasalnya, beberapa kebutuhan dasar dinilai sudah terpenuhi. Adul terdaftar di Program Keluarga Harapan (PKH) serta sudah memiliki KIP dan KIS.
"Adul itu dalam kondisi cacat namun memiliki semangat dan menginspirasi disabilitas lainnya yang sama-sama memiliki kekurangan. Kita sudah lakukan assessment. Dari hasil assessment itu kita melihat permasalahan inti, sebetulnya apa sih yang dibutuhkan oleh Adul," terang Rahmat saat diwawancarai sukabumiupdate.com di ruang kerjanya, Kamis (15/11/2018).
Tak berhenti sampai disitu, masih kata Rahmat, tahun 2019 mendatang, Adul diusulkan untuk menjadi calon penerima bantuan Usaha Ekonomis Produktif (UEP). Bantuan kemungkinan berbentuk warung yang dikelola oleh ibunya. Hasil pengelolaan UEP nantinya untuk menunjang kebutuhan Adul dan keluarganya sehari-hari.
"Penanganan khusus disabilitas dan anak, kita ada pelayanan di luar panti. Yaitu pemberian bantuan atau alat bantu dan bantuan UEP untuk menunjang perekonomiannya. Kalau untuk kaki palsu, secara kedokteran belum bisa. Kalau kursi roda sudah ada, hanya mungkin tinggal akses jalannya saja," lanjut Rahmat.
BACA JUGA: Dua Hari di Jakarta, Lihat Aksi Adul Siswa Difabel Inspiratif Asal Cibadak Sukabumi
Setelah diberi bentuan UEP, Dinsos juga akan melakukan monitoring serta evaluasi agar pemenuhan kebutuhan melalui bantuan ekonomi tersebut bisa berjalan maksimal. Dinsos melalui TKSK sebagai kepanjangan tangan bakal melakukan monitoring tersebut.
"Nah, nantinya sebelum pemberian bantuan akan kita ada yang namanya bimbingan usaha ekonomi produktif. Tidak lama, cuma satu hari. Mereka diberikan keterampilan, pembekalan, pengetahuan seputar dunia usaha. Dan bantuan itu sifatnya hibah, jadi tidak perlu dikembalikan. Tapi tetap dimonitoring," tandas Rahmat.