SUKABUMIUPDATE.com - Pada musim kemarau ini, Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Jaya Mandiri (TJM) Cabang Jampangkulon Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan produksi.
Pasalnya saat ini Perumda berplat merah tersebut hanya mengandalkan pasokan air dari sumber mata air sungai Cikarang yang ada di kawasan hutan Mataram.
"Oleh karena itu untuk mengantisipasi penurunan produksi air bersih di musim kemarau, kami memerlukan penambahan sumber air," ujar Kepala Cabang Perumda Air Minum Cabang Jampangkulon Endin Sulaeman kepada sukabumiupdate.com, Rabu (5/9/2018).
Pada kondisi normal, kata Endin, produksi air bersih bisa mencapai 12 liter per detik, sedangkan pada musim kemarau hanya sekitar 8 liter per detik.
"Jadi memang perlu pengaturan distribusi air ke para pelanggan," ungkapnya.
Menurutnya, selain sungai Cikarang memang ada sungai Ciseureh di kecamatan Cimanggu yang memiliki potensi untuk dijadikan sumber air yang baru.
"Kami sudah meninjau lokasinya, memang punya potensi namun masih perlu dikaji oleh pusat," jelasnya.
BACA JUGA: Kekeringan, Perumda TJM Cabang Palabuhanratu Bergantung pada Pompa Air
Lebih lanjut Endin mengatakan, sementara ini jumlah pelanggan yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Jampangkulon, Cimanggu dan Surade sekitar 1.000, namun yang aktif hanya sebanyak 876 pelanggan.
"Kalau di Surade, instalasinya sudah sampai ke jalan Minajaya Desa Pasiripis," ucapnya.
"Makanya sangat perlu penambahan sumber air, sebab selain mengantisipasi pada musim kemarau juga untuk pengembangan penambahan langganan," pungkasnya.