SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka untuk meningkatkan motivasi kerja dan untuk mengevaluasi hasil kerja yang telah dilaksanakan, ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Setda), BPKAD dan Kesbangpol yang terdiri dari pejabat esselon II, III dan IV serta pelaksana mengikuti apel pagi di Lapangan Gedung Kantor Setda, Jalan Siliwangi No.10 Palabuhanratu. Selasa (24/7/2018).
Bertindak sebagai pembina Apel, Kepala Bagian Humas Protokol dan Administrasi Setda (Kabag HPA) Risbandi dalam arahannya menyampaikan bahwa Kabupaten Sukabumi pada hari senin (23/7/2018) kemarin berhasil meraih penghargaan Anugerah Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
"Alhamdulilah kita meraih prestasi kembali dan pak bupati pun mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk dari apresiasi untuk masyarakat kabupaten sukabumi, oleh karena itu mari kita sebagai ASN dengan raihan prestasi tersebut agar dijadikan motivasi dalam meningkatkan kinerja untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Dirinya meminta kepada semua ASN agar senantiasa bekerja secara ikhlas dan terus berdoa untuk tercapainya Kabupaten Sukabumi lebih baik.
"Semua raihan prestasi yang kita dapatkan tidak terlepas dari bimbingan dari para pimpinan kita, serta hasil dari kinerja dan doa dari bapak dan ibu sekalian," imbuhnya.
BACA JUGA: Pemkab Sukabumi Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak
Tak hanya itu saja, terkait dengan penerimaan Calon Pegawai Negri Sipil ( CPNS) tahun 2018, Risbandi pun menyampaikan agar masyarakat lebih hati-hati terhadap berita-berita hoax mengenai penerimaan CPNS di berbagai media khususnya media online.
"Untuk saat ini penerimaan cpns kita masih menunggu penjelasan resmi dari BKPSDM dan mungkin bapa ibu pun sudah mendengar dan membaca dari medsos atau media online lainnya terkait penerimaan CPNS, awas hati2 jangan terpancing dengan berita yang tidak jelas, apalagi ada yang menjanjikan akan bisa terangkat dengan membayar sekian rupiah, awas jangan terpancing dan jangan mau," pungkasnya.