SUKABUMIUPDATE.com – Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Agus Mulyadi, menyambangi PT Yongjin Javasuka Garment di Jalan Raya Siliwangi RT 03 RW 11 Desa Benda Kecamatan Cicurug, Selasa (8/5/2018).
Kedatangan pucuk pimpinan anggota legislatif Kabupaten Sukabumi ini guna memastikan kelengkapan dokumen perizinan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang telah dilakukan sejak 2016 oleh perusahaan garmen tersebut.
"Kunjungan kami ke PT Yongjin membahas terkait Andalalin, dan kami meminta kepada perusahaan untuk menyelesaikan semua kewajibannya dalam waktu 30 hari ke depan," ungkap Agus kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Izin Andalalin Kadaluarsa, Ketua DPRD Ancam Tutup PT Manito World di Cicurug Sukabumi
Menurutnya, perusahan tersebut menyanggupi dan akan segera menyelesaikan semua kewajibannya.
"PT Yongjin berjanji akan segera merealisasikannya dalam kurun waktu yang sudah kami berikan," tuturnya.
Namun, kata Agus, dalam menyelesaikan kekurangannya PT Yongjin meminta dukungan pemerintah karena untuk melakukan pembenahan jalan baik di sebelah kiri maupun kanan terdapat para pedagang kaki lima (PKL).
“oleh karena itu mereka butuh dukungan dari pemerintah khususnya Satpol PP kecamatan, sementara untuk IMB semuanya sudah lengkap tinggal ada kekurangan sedikit," terangnya.
Sementara itu HRD PT Yongjin Javasuka Garment, Irwan menjelaskan, pihaknya ingin tertib administrasi dan semua persyaratan yang harus disiapkan semuanya sudah hampir selesai.
"Kalau terkait apa yang dicanangkan pemerintah mengenai rencana pembangunan bahu jalan, hal itu sudah kami sampaikan ke pimpinan dan kami tinggal menunggu proses dari pimpinan," imbuhnya.
BACA JUGA: Mushola Dijadikan Gudang, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Ontrog PT Daehan Global
Irwan menambahkan, dirinya sangat setuju dengan apa yang diungkapkan ketua DPRD bahwa mengenai Andalalin tersebut tidak semua kemacetan itu disebabkan PT Yongjin, dan tentunya perusahaan lain pun harus turut serta dalam penanganan kemacetan.
"Malah justru ketika kami melakukan perubahan peluasan ruas jalan di pintu gerbang masuk, kami khawatir kedepannya itu akan dijadikan lahan berjualan oleh PKL, tentu ini akan lebih berdampak terhadap kemacetan," pungkasnya.