SUKABUMIUPDATE.com - Kegiatan silaturahmi akbar kepala dan perangkat desa se-Kabupaten Sukabumi menyisakan keheranan di sebagian anggota Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). Pasalnya, gelaran acara yang semula bertujuan menyuarakan peningkatan Siltap perangkat desa, berubah jadi deklarasi anti hoax.
Silaturahmi akbar dan deklarasi anti hoax yang dihadiri ribuan peserta itu diselenggarakan di Gor Tinju Palabuhanratu, Senin (26/3/2018). Para perangkat desa bertemu dengan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida).
BACA JUGA: Silaturahmi Akbar, Perangkat Desa Deklarasi Tangkal Hoax
"Heran, kenapa di aksi itu malah ada deklarasi anti hoax. Padahal moment tersebut kan Apdesi yang buat," ungkap Ogih Sugirwan, Ketua Apdesi Kecamatan Purabaya, ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (27/3/2018).
Padahal, silaturahmi akbar ini sudah direncanakan sejak awal. Sebelumnya, juga digelar silaturahmi antara Apdesi dengan unsur Muspida dan menjadi rujukan di Aula Setda Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/3/2018). Saat itu ada 10 poin tuntutan yang diakomodir bupati, dan menjadi rujukan untuk kegiatan silaturahmi akbar.
BACA JUGA: Ribuan Perangkat Desa se-Kabupaten Sukabumi Hadiri Silaturahmi Akbar di Palabuhanratu
Ogih menilai, keukeuh mempertanyakan adanya deklarasi anti hoax. Meski itu kegiatan positif, namun diluar dari agenda.
"Harusnya momen tersebut lebih fokus pada keseriusan dan penguatan tuntutan kami di hari Jumat, bukan malah membahas hoax dan radikalisme," ujar Ogih.
BACA JUGA: Silaturahmi Akbar, Siltap Perangkat Desa se-Kabupaten Sukabumi Tetap Rp 1,5 juta
Ogih juga menekankan bahwa Ia dan Rekan kepala desa yang lain keberatan dengan adanya deklarasi anti hoa tersebut. Baginya, ini bisa menimbulkan kesan bahwa kepala desa adalah orang-orang yang bermasalah dan sering menyebar berita hoax.
"Memangnya kami suka sebar hoax dan radikal. Sampe harus dibikin pernyataan segala," pungkas Ogih.