SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Ciseupan RT 03/09, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, berharap ada perhatian pemerintah terkait pembangunan infrastruktur dan sarana umum.
"Dari segi infrastruktur saja untuk membangun jalan gang dan masjid saja kami harus patungan tanpa ada bantuan pemerintah sedikit pun," ungkap Use (42 tahun) Ketua RT 03 kepada sukabumiupdate.com, Kamis (22/3/2018).
BACA JUGA: Warga Kampung Perbatasan Sukabumi: Saya tidak Kenal Bupati
Use menurturkan, kampung Ciseupan yang dihuni 21 Kepala Keluarga (KK) ini terpencar jauh dari pusat pemerintahan Kecamatan Nyalindung. Jaraknya sekitar 12 Kilometer.
"Sedangkan kampung ini lebih dekat dengan Kampung Cikeong Kecamatan Baros Kota Sukabumi hanya terpisah sungai Cimandiri," imbuhnya.
BACA JUGA: Warga Tiga Dusun di Sindangresmi Kabupaten Sukabumi Terancam Terisolir
Ketika sakit, warga Kampung Ciseupan lebih memilih berobat ke Puskemas Baros. Saat berobat ke Puskemas Baros, maka warga harus membayar tanpa menggunakan Kartu BPJS atau Jamkesda.
Bila ingin menggunakan BPJS atau Jamkesda, warga harus membuat rujukan ke Puskemas Pembantu (Pustu) atau ke Puskesmas Nyalindung yang jaraknya jauh. Dikatakan Use, yang memiliki kartu Indonesia Sehat dan Jamkesda hanya beberapa warga saja. Padahal memang di kampung ini hampir semua berstatus warga kurang mampu.
Warga Kampung Ciseupan pun sering kali membandingkan pembangunan dengan Kampung Cikeong Kecamatan Baros Kota Sukabumi yang jauh lebih maju.
BACA JUGA: Terisolir, Warga Ciseuti Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi Butuh MCK dan Jalan
"Saya berharap perhatian pemerintah Kabupaten Sukabumi pada kami yang tinggal di daerah Perbatasan ini karena kami juga masuk di wilayah Kabupaten Sukabumi," ujar Use.
Tak hanya persoalan infrastruktur, Kampung Ciseupan juga masuk kawasan rawan longsor dan banjir. Beberapa waktu lalu terjadi peristiwa tanggul irigasi jebol.