SUKABUMIUPDATE.com - Toyota rencananya pada tahun 2021 akan merilis mobil listrik murni (Baterry Electric Vehicle/BEV) dengan kapsitas dua orang. Pabrikan asal Jepang itu merancang kendaraan dengan bahan bakar listrik ini khusus untuk perjalanan pendek.
Dilansir dari Tempo.co, Head of development Akihiro Yanakama menerangkan, Toyota ingin menciptakan mobilitas yang mendukung masyarakat lansia di Jepang. “Dan dapat memberikan kebebasan bergerak kepada orang-orang,” ujar dia.
Belum ada nama yang disematkan pada mobil ini. Rencananya Toyota akan memasang baterai ultra-compact. Mobil ini memiliki dimensi panjang 2.490 mm, lebar 1.290 mm, dan tinggi 1.550 mm, serta dibuat untuk memenuhi peraturan mobil mikro baru di Negeri Sakura itu.
Jangkauan mobil ini diklaim 62 mil (setara 100 kilometer). Radius putarnya sangat pendek, hanya 3,9m dan kecepatan tertinggi hanya 37 mph (setara 60 kilometer per jam). Model ini ditujukan langsung pada pengemudi di lingkungan perkotaan yang dibangun, dan lebih khusus lagi orang tua. Waktu pengisian baterai diklaim lima jam dari unit daya 220 volt.
Toyota juga mencatat kesesuaian model untuk pengemudi berlisensi baru dan bisnis seluler berbasis kota. Mobil ini memiliki bodi yang dirancang untuk daya dukung yang lebih besar.
Sebagai bagian dari pengumuman Tokyo Motor Show, Toyota juga mengonfirmasi konsep i-Road dan i-Walk yang sebelumnya ditampilkan di pameran otomotif akan diproduksi. Versi yang kompatibel dengan kursi roda dari konsep ini juga akan diluncurkan pada tahun 2021.
Pengungkapan ini dilakukan saat perusahaan membentuk kembali model bisnisnya untuk mempromosikan konsep adopsi mobil listrik massal. Sebagai bagian dari strategi baru, Toyota akan meneliti siklus hidup baterai, mulai dari pembuatan hingga penjualan, penjualan kembali hingga daur ulang, untuk memaksimalkan nilainya.
Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas kritik luas mengenai biaya baterai membuat kendaraan listrik paling terjangkau jauh lebih mahal dari berbahan bakar fosil.
Dalam jangka pendek, Toyota juga berencana untuk mengenalkan skema sewa baterai baru. Di mana unit bekas dapat ditukar menjadi kendaraan bekas, dipecah menjadi suku cadang, atau digunakan di fasilitas penyimpanan daya non-otomotif yang sesuai.
Ia juga mengklaim akan mengembangkan stasiun pengisian daya listriknya sendiri dan berencana meluncurkan program asuransi khusus kendaraan listrik.
Di Indonesia, PT Toyota Astra Motor (TAM), agen pemegang merek Toyota di Indonesia, akan memperkenalkan komunitas mobil listrik di tempat wisata di Bali. Toyota bekerja sama dengan ITDC Nusa Dua, Bali, untuk mempersiapkan dan membangun konsep EV Ecotourism. Ini menjadi kota ketiga setelah sebelumnya Toyota juga membangunnya di Okinawa, Jepang, dan Bangkok, Thailand.
Mobil listrik mungil yang akan digunakan untuk proyek ini adalah Toyota Coms. Mobil ini dirancang oleh Toyota Auto Body ini ditujukan sebagai alat transportasi dengan jarak terbatas pada kawasan tertentu. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan jelajah Coms yang hanya sekitar 50 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Coms digerakkan oleh motor listrik tunggal yang terletak di roda belakang. Motor listrik ini sanggup menghasilkan daya 6,8 PS dan torsi maksimum 40 Nm. Mobil listrik ini mampu dipacu hingga kecepatan 60 kilometer per jam dengan beban (bagasi) 30 kilogram.
Menurut situs resmi toyota-body.co.jp, biaya setrum baterai Coms hingga penuh mencapai 120 yen atau setara Rp 16.421 (kurs saat ini 1 yen = Rp 136,85). Atau rata-rata 2,4 yen per kilometer (Rp 328,43 per kilometer). Di Jepang, tarif listrik adalah 23 yen (Rp 410) per kWh. Baterai Toyota Coms dapat diisi ulang dengan waktu 6-7 jam (hingga penuh).
Sumber: Tempo.co