SUKABUMIUPDATE.com - Produsen mobil listrik dari AS, Tesla, tampaknya semakin mendekati kesepakatan untuk membangun pabrik baterai di Indonesia menyusul rencana pertemuan pejabat tinggi pemerintah dengan para eksekutif Tesla pada pekan depan.
Bulan lalu, Electrek melaporkan bahwa Tesla diduga sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun usaha nikel baru di Indonesia yang memiliki cadangan nikel yang sangat besar.
Baru-baru ini, CEO Tesla Elon Musk meminta perusahaan pertambangan untuk meningkatkan produksi nikelnya. Tapi Tesla sebenarnya sedang dalam pembicaraan dengan Indonesia bukan hanya tentang nikel, tetapi juga membangun pabrik baterai mobil listrik.
Elektrek telah melaporkan kepentingan Tesla di Indonesia, salah satu negara produsen nikel terbesar di dunia.
Indonesia juga melarang ekspor bijih nikel untuk mendorong industri lokal. Maka Tesla mengerahkan energinya di Indonesia untuk memanfaatkan cadangan nikel negara.
Presiden Joko Widodo pun mengatakan akan mengirim delegasi ke AS untuk bertemu dengan eksekutif Tesla untuk membahas proyek pabrik baterai mobil listrik.
Tesla mencoba mendapatkan lebih banyak nikel untuk mendukung rencana penguatan pasokan baterai, yang dibeli dari dari pemasok baterai, seperti Panasonic dan CATL. Kini, Tesla berupaya membangun sel baterai sendiri.
Pada September 2020, muncul laporan bahwa Tesla sedang berbicara dengan Giga Metals, perusahaan pertambangan junior yang bekerja di tambang nikel netral karbon di Kanada.
Sumber: Tempo.co