SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia Driving Institute atau INDI bersama zoom!nar menggagas seminar daring bertajuk "Berkendara Aman di Masa Pandemi" dalam upaya menurunkan jumlah kecelakaan dan korban jiwa di jalan raya.
Special Advisor INDI, Pudji Hartanto menerangkan jumlah kematian akibat pandemi covid-19 dilaporkan sekitar 30 korban per hari di seluruh Indonesia. Tapi korban jwia akibat kecelakaan lalu lintas jauh lebih banyak.
"Korban kecelakaan di jalan raya 2 hingga 3 orang per jam atau kurang lebih 72 korban per hari," ucapnya dalam seminar daring seperti dalam siaran pers INDI, dikutip dari Tempo.co, Rabu, 22 Juli 2020.
Pudji pernah menjabat sebagai Kepala Korlantas Polri dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Seminar daring via video konferensi tersebut digelar pada 20 Juli 2020. Tampil sebagai pembicara Irjen Istiono (Kakorlantas Polri), Budi Setiyadi (Dirjen Perhubungan Darat), Brigjen Chrysnanda Dwilaksana (Dirkamsel Polri), Amos Sampetoding (Direktur Operasi PT Jasa Raharja), Nandan Sandaya (Vice President PT Bank Mandiri), Pudji Hartanto, serta pendiri INDI Robby Prakoso.
Menurut Kakorlantas Polri Irjen Istiono, pada masa pandemi Covid-19 jumlah kecelakaan dan korban jiwa di jalan raya menunjukkan tren menurun. Namun memasuki masa transisi New Normal Covid-19, muncul kecenderungan jumlah korban meninggi kembali.
"Upaya untuk menurunkan tingkat kecelakaan dan korban di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini," kata Irjen Istiono.
INDI didirikan oleh Robby Prakoso dan Aldrian Suwardi Chandra. Keduanya pegiat olahraga pacu roda empat sprint rally. Bobby dan Suwardi juga bergerak dalam bisnis mengajar berkendara aman.
INDI berkomitmen untuk berperan aktif dalam kampanye "Berkendara Aman, Selamatkan Jiwa."
"Menurunkan tingkat kecelakaan dan korban jiwa di jalan raya sama dengan menyelamatkan usia produktif 15-35 tahun yang banyak terlibat dan menjadi korban kecelakaan di jalan raya," tutur Robby, Co-Founder INDI.
Sumber: Tempo.co