SUKABUMIUPDATE.com – Satuan lalu lintas Polres Sukabumi bersama Dinas Perhubungan dan Badan Narkotika Kabupaten Sukabumi melakukan rampchek angkutan umum di Terminal Cicurug, Jumat (20/12/2019). Empat bus diminta untuk melakukan perbaikan atau diganti karena sejumlah onderdil keselamatan ditemukan rusak dan tidak layak pakai.
“Kami mulai ramcek, pengawasan dan pemeriksaan angkutan umum bis dan lainnya yang jurusan Sukabumi – Bogor – Jakarta dan angkutan antar kota dalam rangka operasi lilin lodaya 2019,” jelas Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Riki Fahmi Mubarok dalam siara pers yang dikirim subag humas Polres Sukabumi.
Pemeriksaan dilakukan mulai dari kelengkapan surat kendaraan dan pengemudi, kondisi mesin dan pengemudi hingga komponen lainnya di kendaraan yang terkait dengan keselamatan berlalu lintas. “Semua kita cek, ban, rem, lampu, klakson dan pemasangan TNKB harus sesuai serta pada tempatnya, apabila tidak laik segera diganti dan diperbaiki terutama ban yang sudah retak dan pecah-pecah untuk antisipasi laka lantas,” sambung Riki.
Selain itu pembinaan singkat kepada pengemudi angkutan umum juga dilakukan. Materi keselamatan diri, orang lain, batas kecepatan di jalan raya hingga mengukur tips kemampuan diri pengemudi seperti beristirahat jika memang sudah merasa lelah.
“Kami juga melakukan tes urine cepat kepada para pengemudi untuk memastikan tidak ada driver yang mengkonsumsi narkotika, obatan-obatan terlarang dan minuman keras. Ini sangat berbahaya,” sambungnya.
Dalam ramcek ini, polisi meminta manajemen dari empat bus yang ditemukan kurang layak untuk mengganti komponen. Bus PO Budiman , nopol B 7118 UM dan Sinar Remaja F 7527 OB ditemukan dengan kondisi ban belakang gundul, dibawah standar ketebalan.
Bus P.O MGI jurusan Sukabumi Bogor nopol F 7537 UL, ditemukan tidak memiliki tuas rem tangan dan lampu jauh mati. Bus P.O.Medal Jaya jurusan Bogor Sukabumi nopol F 7769 UL ditemukan dalam kondisi wifer kaca tidak berfungsi dan lampu jauh mati.
“Kita minta komponen yang rusak untuk diganti atau diperbaiki, baru boleh jalan lagi. Karena kita ingin menekan atau meminimalisir kecelakaan lalu lintas,” pungkasnya.