SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah mobil tua jenis yang kondisinya dipenuhi karat hampir di seluruh bodinya mencuri perhatian kala terparkir di bengkel spesialis Holden, Omah Ijo Auto Work Yogya. Mobil dengan tampang lebar di moncong depannya itu merupakan lansiran Chevrolet tahun 1941 yang menjadi pikap bersejarah pertama yang pernah menjadi angkutan barang di Pulau Jawa kurun waktu 1940-1950an.
Pikap bongsor asal Amerika itu populer dengan nama Chevrolet Jambrong. Ada dua Jambrong di bengkel yang didirikan sesepuh komunitas Holdendiningrat Denny Ardiyan alias Abenk itu.
Satu Jambrong terparkir rapi di depan dan satu lagi terlihat nangkring di bagian teratas tumpukan mobil garapan bengkel itu yang tingginya hampir sama dengan pohon.
Jambrong merupakan satu seri terlangka rilisan Chevrolet yang tak main-main harganya sekarang karena sudah sangat jarang yang memiliki.
“Saya dapat dua Jambrong ini dari Kupang, masih bentuk bahan semua, hanya bodinya, tapi yang satu sudah selesai dibangun tinggal ngecat saja,” ujar Abenk ditemui Tempo Rabu 8 Mei 2019.
Mobil yang mengusung mesin enam silinder itu menurut Abenk saat mendapatkannya di Kupang dua tahun silam harganya Rp 250 juta. Dengan harga setara Honda Jazz terbaru itu, Abenk pun mendapatkan dua bodi Jambrong tua itu untuk ia bawa ke Yogya.
Sesampai di Yogya, Jambrong itu mulai ia bangun ulang. Mulai dari memberinya mesin V6, sasis, dan melengkapi segala pernak perniknya sampai lengkap dan bisa jalan normal. Misalnya sasis dan mesin enam silinder dari pabrikan Crown.
“Tinggal pasang bak dan cat ulang, tapi mobil ini sudah bisa jalan normal,” ujarnya.
Abenk menuturkan sudah mulai banyak yang membuat tiruan body Jambrong ini karena factor kelangkaannya. Di Yogyakarta, ujar Abenk, belum tentu ada yang memiliki unit itu.
Catatan Tempo, Jambrong ini sempat muncul di ajang Jogja Kustomfest 2018 dan Hotrodingrat 2018 silam. Namun pemiliknya berasal dari Surabaya dan Bandung.
Saat Abenk ditanya apakah Jambrong itu akan ia lepas jika ada yang memberinya harga Rp 500 juta, ia langsung menggelengkan kepala tanda tak akan melepasnya.
“Saya kasih senyum saja hehe,” ujarnya.
Selain fokus menggarap Holden, Abenk menuturkan juga kerap menerima custom chvrolet dan ikut berburu seri langka untuk dibangun ulang. Salah satu garapan Chevrolet yang juga mencuri perhatian seperti Bel Air 1955 yang di-kustom dua pintu serta meraih penghargaan Best Hot Rod ajang Jogja Kustomfest 2018 lalu. Bel Air Abenk itu sendiri telah laku di atas Rp 300 juta.
Sumber: Tempo