SUKABUMIUPDATE.com - Perkembangan teknologi membuat produsen mobil mengadopsi fitur baru guna menggantikan fitur lama, misalnya sistem pengereman elektronik hingga penggunaan kunci atau keyless. Pengguna mobil yang terbiasa mengoleksi kepingan CD musik, kemudian diputar pada sistem audio sebagai teman kala mengemudi pun harus beradaptasi dengan sistem hiburan yang lebih canggih, seperti Bluetooth.
Hadirnya teknologi baru tersebut membuat fitur-fitur lama perlahan sulit ditemukan pada mobil baru. Berikut beberapa di antaranya dilansir dari berbagai sumber:
Anak kunci digantikan Keyless dengan penggunaan remot. Dilansir USA Today, Senin 15 Oktober 2018, sistem anak kunci pada 2008 masih digunakan oleh 89 persen produsen mobil baru. Namun saat ini tinggal 38 persen mobil baru yang masih menggunakan kunci model seperti itu.
Anak kunci digantikan teknologi Keyless yang membuat pengemudi hanya perlu mengantongi kunci kemudian menyalakan mobil dengan menggunakan tombol. Kendari demikian, menurut New York Times, sistem ini memiliki kelemahan yakni pengemudi lupa mematikan mobil yang mengakibatkan 24 kasus keracunan karbon monoksida di Amerika Serikat.
Mesin idle digantikan teknologi start-stop. Pengguna mobil saat ini masih terbiasa dengan kondisi mesin idle atau langsam -- mesin berputar antara 600-700 rpm (tergantung jenis kendaraan) -- saat kendaraan berhenti berjalan.
Namun, beberapa pabrikan sudah menggunakan teknologi start-stop yang otomatis mematikan mesin saat berhenti, misalnya di lampu merah, guna efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi. Melalui sistem start-stop, mesin akan berputar otomatis saat Anda menekan pedal gas atau melepas rem dengan rentang waktu kurang dari satu detik.
Kemudian mesin mobil sebagian besar akan dicangkokkan turbocharged. Saat ini beberapa kendaraan berkapasitas 1.500cc sudah menggunakan turbocharger. Fitur ini selain mengurangi kapasitas mesin, juga mampu menaikkan tenaga dan hemat bahan bakar. Penggunaan turbo itu membuat pamor mesin "Naturally Aspirated" kian memudar karena dianggap lebih boros meski mampu menghasilkan tenaga yang besar.
Penggunaan lampu bohlam akan digantikan LED. Saat ini mobil-mobil baru tampil dengan pencahayaan yang optimal menggunakan lampu Xenon maupun LED. Lampu berwarna putih ini dinilai lebih terang dan lebih terlihat saat siang hari.
Munculnya LED menggeser fungsi lampu bohlam halogen yang begitu dominan dalam beberapa dekade. Penggunaan lampu halogen menurun 27 persen dalam 10 tahun terakhir, menurut USA Today.
Inflator ban menggantikan ban serep. Apabila Anda membeli mobil baru di Eropa dan Amerika terutama untik jenis hybrid atau listrik, jangan heran jika tidak menemukan ban serep. Sejumlah pabrikan mengganti ban serep dengan "tire inflator kit" karena menghemat ruang bagasi dan bobot total kendaraan.
Kendati 45 persen kendaraan di Amerika masih memboyong ban serep berukuran kecil, namun sebagian pabrikan lainnya sudah menggunakan ban berjenis "run-flat" yang bisa melaju maksimal 80km/jam meski dalam keadaan kempes.
Instrumen analog meter digantikan panel digital. Fitur-fitur analog pada dashboard mobil antara lain RPM, speedometers, hingga indikator bahan bakar, secara perlahan sudah digantikan model digital.
Rem tangan manual digantikan rem elektronik dengan penggunaan tombol khusus. Berdasarkan penelitian marketplace otomotif CarGurus terhadap 32 pabrikan, ditemukan hanya 37 persen mobil baru di Inggris yang masih memakai rem tangan manual.
Sejumlah kalangan menilai kinerja rem elektrik lebih baik karena hanya menggunakan saklar yang menggerakkan sepasang motor kecil guna menarik rem belakang. Sedangkan pada rem tangan konvensional, pengemudi harus mengeluarkan tenaga untuk menarik tuas.
Sumber: Tempo