SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Politeknik Sukabumi jurusan teknik mesin merancang sebuah mobil offroad 4x4 tipe tubular. Mobil yang didesain untuk melahap medan ekstrim tersebut merupakan bagian dari tugas semester akhir sedangkan rancanganya sudah didesain sejak semester dua.
Mahasiswa teknik mesin Reski Muhammad mengaku, proses membangun mobil yang diberi nama Karya #1 ini memakan waktu cukup lama karena dilakukan oleh 11 orang dan dikerjakan di waktu luang saja.
"Mobil ini pembuatannya selama enam bulan, karena dikerjakannya pada malam hari atau waktu luang. Mulai dari membangun sasis hingga finishing, sebab kami mahasiswa yang sudah bekerja," ujar Reski.
BACA JUGA: Serunya Fun Offroad di Perkebunan Teh Goalpara Sukabumi
Proses pengerjaan sendiri, tambah Reski memakan biaya hingga Rp 50 juta. Mobil tersebut sejatinya bermesin Suzuki Jimny tahun1983 berkapasitas 1.000 cc dan hanya part kecil dari Suzuki Jimmy yang dipakai mobil tubular ini. Sebagian besar pada bagian mobil ini terutama rangka dibuat mahasiswa tersebut.
Menurutnya mobil 1000 cc tersebut masih perlu pengembangan. Namun sejauh ini dalam beberapa uji coba yang dilakukan belum menemukan kendala yang signifikan.
"Sudah kami uji coba kebeberapa tempat, Alhamdulillah belum terlihat ada kendala," terangnya.
BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa Politeknik Sukabumi Diwisuda
Reski berharap, karyanya tersebut bisa lebih ditingkatkan lagi dan ada penerus selanjutnya yang membuat karya yang lebih memotivasi adik-adik tingkat serta dapat diikut sertakan pada event-event.
"Kami juga berpesan pada generasi selanjutnya agar berani, optimis dan bermimpi. Karya ini juga berawal dari mimpi, karena ketika mimpi itu muncul dipikiranmu, sebenarnya ia memiliki ruang yang masuk akal untuk diwujudkan. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi insprirasi untuk semua," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Sukabumi Nonda Muldani mengatakan, mobil yang dikerjakan mahasiswa tersebut ke depanya bisa dikaryakan. Bahkan bisa saja dibuat massal.
BACA JUGA: Offroader Sambangi Situ Cukangpaku di Pabuaran Sukabumi
"Bisa saja kedepannya mobil itu diproduksi massal. Meskipun harus dengan penyempurnaan dan riset lebih lanjut. Seperti memakai Independent Front Suspension (IFS)," paparnya.
Nantinya karya #1 ini, kata Nonda, bisa terus dikembangkan oleh tingkat bawahnya. Sehingga bisa lebih sempurna. Walaupun sejauh ini sudah cukup baik, bahkan telah dites di sejumlah medan lintasan.
"Pembiayaan sendiri, pembuatan mobil tersebut sepenuhnya dari kampus. Meskipun ke depannya bisa menggunakan sponsorship," pungkasnya.