SUKABUMIUPDATE. com - Penjualan Suzuki Carry MT tercatat menjadi model pikap paling laris pada Januari-Juli 2018. Bersama dengan model APV MT, pikap Carry sukses menjadikan Suzuki sebagai merek dengan angka penjualan pikap, menggeser posisi Daihatsu yang mendominasi penjualan pada periode 2017.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pengiriman pabrikan ke diler sepanjang enam bulan pertama tahun ini bertambah 5.273 unit atau 7,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 73.194 unit.
Adapun Daihatsu dengan Gran Max 1,3 MT dan Gran Max 1,5 MT harus puas berada di peringkat kedua lantaran menderita penurunan penjualan. Di posisi ketiga, Mitsubishi dengan pikap T-120 SS mini, Mitsubishi L-200 Diesel, dan Mitsubishi L-300 PU Dsl juga mengalami nasib serupa.
Sementara itu, capaian positif berhasil dibukukan oleh Toyota dan Isuzu. Di segmen pasar ini, Toyota bermain dengan Toyota Hilux, sedangkan Isuzu memiliki Panther Diesel, Panther Bison Flat Deck, D-MAX Diesel, dan Traga.
Harold Donnel, Head of Brand Developmenet and Marketing Research 4W SIS, mengatakan bahwa sektor perkebunan menjadi salah satu pendorong terbesar permintaan kendaraan niaga pikap Suzuki.
Menurutnya, harga komoditas perkebunan membaik sejak semester kedua 2016, dan bertumbuh pada 2017 hingga saat ini. “Growth-nya sudah sustainable, tarikan dari segmen perkebunan membaik, itu sumbangsih terbesar,” kata Harold kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia menuturkan bahwa kebanyakan konsumen Suzuki adalah perusahaan armada (fleet) meskipun pembelian yang dilakukan kerap manual atau satu per satu unit.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Ernando Demily mengungkapkan hal senada. “Pada prinsipnya memang karena pergerakan ekonomi sehingga commercial vehicle bertumbuh,” katanya kepada Bisnis, Minggu 15 Juli 2018.
Ernando optimistis tren pertumbuhan akan berlanjut pada semester kedua tahun ini, seiring dengan harga komoditas yang diperkirakan masih akan bagus dan pembangunan infrastruktur yang berlanjut, terlebih mendekati tahun politik pada 2019.
Isuzu menargetkan penjualan pikapnya pada tahun ini sebanyak 3.000 unit, bertambah sekitar 14 persen dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu 2.628 unit. Isuzu, lanjutnya, akan memperbanyak retail activity untuk mendongkrak penjualan di semester kedua.
“Untuk pikap cukup berimbang antara ritel dan fleet. Strateginya kami perbanyak retail activity,” katanya. Sepanjang semester pertama tahun ini, Traga mendominasi penjualan pikap Isuzu hingga 45,48 persen.
PT Tata Motors Distribution Indonesia menargetkan penjualan kendaraan niaganya pada tahun fiskal 2018/2019 bertambah menjadi dua kali lipat. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, model pikap Super Ace mengontribusi 71 persen penjualan Tata.
"Kami ingin double [dua kali lipat] tahun ini dibandingkan tahun lalu," ujar Presiden Direktur PT Tata Motors Distribution Indonesia (TMDI) Biswadev Sengupta pada acara Press Briefing Tata Jelajah Pasar Nusantara 2018, Jumat 13 Juli 2018.
Brand Manager of Commercial Vehicle PT TMDI Wilda Bachtiar menyebutkan, pikap masih akan menjadi tulang punggung penjualan kendaraan komersial perusahaan karena pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan kendaraan niaga truk.
Menurutnya, pikap Super Ace telah terjual 5.000 unit sejak perusahaan hadir di Indonesia. Dia menambahkan, perusahaan saat ini lebih banyak fokus ke konsumen fleet untuk memacu penjualan produknya.
Wholesales Pikap Januari-Juni
1. Suzuki 25.777 unit
2. Daihatsu 19.987
3. Mitsubishi 19.848
4. Toyota 4.490
5. Isuzu 1.693
6. Nissan 571
7. Tata 384
8. Sokon 269
9. Chevrolet 96
10. KIA 50
11. Hyundai 29
Sumber: Tempo