SUKABUMIUPDATE.com - Acara para pengendara Harley Davidson yang tergabung dalam Road Glide Owners Group (RGOG) yang berlangsung 2-4 Maret 2018 di Yogya dan Solo menjadi sorotan pasca adanya peristiwa lawan arus jalan yang dilakukan sejumlah oknum di kawasan Gamping Sleman Yogyakarta. Aksi lawan arus itu sempat terekam warga yang kemudian diunggah ke akun media sosial Info Cegatan Jogja dan menjadi viral pada Jumat 2 Maret 2018.
Meski video itu kini telah dihapus namun sorotan atas peristiwa itu seolah menambah deretan panjang tentang cerita negatif bagi para pengendara Harley. "Kami para bikers di Yogya sebenarnya sangat terbuka dan siap menyambut berbagai komunitas biker dari luar yang hendak menggelar acara di sini, tapi tolong hargai juga kami dan warga sini dengan tertib lalu lintas," ujar Yonnaldo Sipahelut, yang mewakili komunitas Bikers Yogyakarta, saat memberi keterangan tentang viral video pelanggaran arus itu, Senin 5 Maret 2018.
Yonnaldo menuturkan, pihaknya meski tak ikut acara silaturahmi perdana klub Harley tersebut, harus ikena getah jadi sorotan generalisasi biker yang ugal ugalan. Sebab sebenarnya Yogya dalam acara itu hanya jadi tempat transit sebelum rombongan tersebut bertolak ke Solo untuk acara puncak."Selama ini dalam komunitas bikers mendengungkan soal brotherhood (persaudaraan), tapi ngga semua hal berarti harus kami dukung, kalau salah ya salah," ujarnya.
Yonnaldo pun menyesalkan karena jargon utama Safety Riding yang selama ini diusung para biker untuk kegiatan touring seolah diabaikan akibat peristiwa itu. "Lawan arus itu jelas bukan safety riding, tapi bunuh diri bersama," ujarnya. Dalam video yang viral itu ada belasan pengendara Harley nekat lawan arus meski kondisi jalanan ramai dari arus berlawanan.
Yonnaldo menuturkan, bikers Yogya sendiri selalu siap membantu bilamana ada komunitas yang ingin membuat acara di Yogya. Pihaknya tak segan memfasilitasi kebutuhan para bikers yang bertamu. “Monggo saja membuat acara di sini, tapi patuhi aturan dan tata krama yang berlaku," ujarnya.
Jikapun melibatkan satuan patroli dan pengawalan (patwal) kepolisian, para bikers juga patuh sesuai instruksi kepolisian. Tidak membuat jalur sendiri dan ugal ugalan demi ingin menunjukkan diri. "Motor kapasitas besar, sedang, kecil semua sama bayar pajak kepada negara, jadi jalanan bukan milik pegendara tertentu saja," ujarnya.
Penanggung jawab acara itu Adi Satri Pambudi mengatakan rombongan Harley yang mengikuti acara itu ada sekitar 150 motor Harley Davidson. Mereka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia itu bertolak dari Bandung untuk sebagian transit di Yogya dan sisanya langsung ke Solo. "Nah, rombongan iti dibagi menjadi beberapa grup, yang lawan arus ini kemungkinan dari rombongan paling belakang yang mungkin tak mendapat pengawalan Patwal," ujarnya.
Sebab dari panitia penjemputan di Yogya, sebenarnya sudah menyiapkan tiga titik penjemputan di mana di tiap titik melibatkan patwal. Yakni di Jalan Solo, Jalan Magelang, dan Jalan Wates. "Yang di depan semua lancar, ternyata malah terjadi peristiwa di Gamping itu," ujarnya.
Sumber: Tempo