Ketika Keselamatan Berkendara Jadi Prioritas Toyota

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Tidak banyak produsen mobil kelas dunia yang mau membuka "dapur" riset mereka untuk dilihat para jurnalis dari berbagai negara.

Namun Toyota Motor Corp (TMAP) sudah melakukannya beberapa kali, dan kali ini mereka mengundang sekitar 100 jurnalis dari berbagai media di negara kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.

Pasti ada alasan khusus, mengapa Toyota mengajak juru tulis mancanegara datang ke pusat riset dan pengembangannya di Higashi Fuji, yang terletak di kaki Gunung Fuji, Jepang Apalagi belum lama ini Toyota kesandung masalah airbag inflator "Takata" yang menyebabkan produsen otomotif Jepang itu harus melakukan "recall" untuk sejumlah mobil yang menggunakan komponen tersebut, termasuk di Indonesia.

Namun ternyata bukan itu alasannya. Setidaknya begini kata petinggi TMC ketika kami bertanya alasan Toyota mengundang wartawan ke acara bertajuk "Technology Media Trip".

"Because we like you (karena kami suka anda)," ujar Presdir Toyota Motor Asia Pasific Pte Ltd (TMAP) Hiroyuki Fukui dengan nada becanda dan tersenyum ramah, ketika menyapa 10 jurnalis asal Indonesia pada welcome dinner di Yokohama, Jepang.

Sabuk Pengaman

Alasan yang diungkapkan Fukui terkait undangan Toyota kepada jurnalis mancanegara itu mungkin ada benarnya.

Dari karya jurnalistik wartawan-lah, apa yang terjadi, dilakukan, dan visi Toyota sebagai produsen mobil kelas dunia bisa diketahui masyarakat lebih luas.

Salah satu yang mengagumkan adalah bagaimana industri otomotif itu peduli pada keselamatan berkendara. Yang paling sederhana saja misalnya, penggunaan sabuk pengaman sebelum mobil jalan.

Banyak kecelakaan fatal terjadi di jalan raya yang mengakibatkan pengemudi dan penumpang meninggal adalah akibat kelalaian mengenakan sabuk pengaman (seat belt).

Berdasarkan survei TMAP, pemakaian sabuk pengaman di kawasan Asia Pasifik, masih sangat rendah. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tingkat penggunaan sabuk pengaman rata-rata hanya 25 persen.

Indonesia termasuk yang lebih tinggi dari rata-rata tersebut, yaitu sebanyak 30 persen pengguna kendaraan memakai sabuk pengaman. Angka itu bahkan lebih tinggi dari Malaysia (22 persen), Filipina (20 persen). Posisi Indonesia terkait penggunaan sama dengan Thailand (30 persen).

Toyota Regional Safety Campaign Survey (2014) menemukan ada lima alasan teratas mengapa masyarakat pengguna otomotif enggan memakai sabuk pengaman.

Pertama, adanya airbag di mobil, membuat orang merasa aman. Padahal tanpa sabuk pengaman, benturan akibat airbag yang mengembang juga bisa berakibat fatal.

Kedua, terlalu percaya diri dengan kemampuan pengemudi. Ketiga, perjalanan yang pendek karena tujuan yang dekat, orang biasanya meremehkan penggunaan sabuk pengaman, Keempat, hilangnya kenyamanan karena penggunaan sabuk pengaman membatasi pergerakan, dan kelima orang biasanya khawatir pemakaian sabuk pengaman bakal. membuat baju kusuk atau lecek.

Kematian

Ironisnya, meski Indonesia termasuk negara yang tingkat penggunaan sabuk pengaman yang lebih tinggi, namun tingkat kematian akibat kecelakaan fatal juga lebih tinggi.

Berdasarkan Forum Transportasi Internasional ttg "Road Safety Annual Report 2014" di antara negara ASEAN, angka kematian akibat kecelakaan, per 10.000 kendaraan di Indonesia, mencapai 3,1. Angka itu sama dengan Malaysia.

Sedangkan Thailand lebih baik, hanya sebesar 2,8 kematian per 10.000 kendaraan.

Sementara di Jepang dan negara maju lainnya seperti Amerika Serikat lebih kecil angkanya. Jepang hanya 0,6 kematian per 10.000 kendaraan.

Demikian pula dengan negara maju di Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Prancis. Per 10.000 kendaraan, hanya di bawah satu angka kematian di Eropa. Hanya Amerika Serikat yang menembus 1,3 kematian per 10.000 kendaraan.

"Itulah mengapa kami menilai sangat penting bagi (masyarakat) negara-negara Asia memahami (cara) keamanan dan keselamatan berkendaraan," ujar GM TMAP, Akira Katanani, dalam lokakarya mengenai keselamatan lalu lintas di Higashi Fuji, Jepang.

Fitur

Untuk menekan angka kematian yang tinggi, Toyota, tidak hanya melakukan kampanye keselamatan berkendara, seperti pentingnya penggunaan sabuk pengaman, namun juga mengembangkan beragam fitur untuk mengantisipasi dampak fatal akibat kecelakaan mobil.

Yang paling sederhana adalah dalam beberapa kendaraan terutama kelas menengah atas, ada fitur yang memberi peringatan (bunyi) bila pengendara dan penumpang di bagian depan tidak mengenakan sabuk pengaman.

Selain itu, ada fitur yang masuk kategori keamanan pasif (passive safety) lainnya yaitu airbag (kantong udara) yang diharapkan bisa mengurangi dampak fatal akibat benturan keras kendaraan.

Untuk itu, Toyota pun melakukan riset kehandalan mobil berupa crash test (uji tabrakan) pada kendaraan yang akan diproduksi secara massal guna mengetahui seberapa besar dampak kecelakaan pada pengemudi dan penumpang.

Dalam uji tabrakan tersebut digunakan Toyota Human Model for Safety (THUMS), semacam boneka yang mirip manusia lengkap dengan rancangan otot, tulang, ligamen, tendon dan organ dalam, sehingga tim bisa menganalisis efek tabrakan pada organ penting manusia.

Tidak berhenti di situ industri otomotif dunia itu juga mengembangkan fitur keamanan aktif (active safety) seperti Pre-Collision System (PCS) guna menghindari tabrakan atau meminimalisasi dampak kecelakaan fatal baik pada pengemudi mau obyek manusia yang tertabrak.

Kemudian ada Vehicle Stability Control (VSC) yang mampu mengendalikan kendaraan lebih stabil di jalanan licin, sehingga tidak slip, dan Automatic High Beam (AHB) untuk meningkatkan visibilitas pada malam hari sehingga membantu pengemudi menghindari kecelakaan.

Memang kebanyakan fitur keamanan aktif itu lebih banyak diperkenalkan di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Namun ke depan fitur tersebut akan dibenamkan pula di Asia dan Timur Tengah.

"Keselamatan lalu lintas menjadi prioritas kami dalam mengembangkan beragam teknologi yang mempermudah transportasi," ujar Fukui yang juga Presdir Toyota Astra Motor (TAM).

Dengan beragam upaya yang berkesinambungan itu, layaklah Toyota menjadi pemimpin dalam keselamatan berkendara.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi28 November 2024, 12:02 WIB

Jalan Penghubung Kecamatan di Sukabumi Longsor, Lalu Lintas dan Pertanian Terdampak

Longsor terjadi pada 8 November 2024 akibat hujan deras yang berlangsung lama.
Kondisi jalan yang longsor di Kampung Cigoletrak RT 37/08 Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Bola28 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Port FC vs Persib Bandung: Head to Head, Susunan Pemain dan Skor

Port FC vs Persib Bandung akan tersaji malam ini dalam matchday ke-5 Grup F AFC Champions League (ACL) Two.
Persib Bandung akan menjalani laga ke-5 di matchday ke-5 Grup F AFC Champions League (ACL) Two melawan Port FC. (Sumber : Instagram/@persib/@portfc_official).
Entertainment28 November 2024, 11:29 WIB

Kabar Duka, Artis Senior Rahayu Effendi Meninggal Dunia

Artis senior Indonesia sekaligus ibu dari Dede Yusuf, Siti Rahayu Effendi meninggal dunia pada Kamis, 28 November 2024 sekitar pukul 04.30 WIB.
Kabar Duka, Artis Senior Rahayu Effendi Meninggal Dunia (Sumber : Instagram/@ddyusuf66)
Nasional28 November 2024, 11:26 WIB

Hadiah Rp 8 Miliar! Menteri Maruarar Sirait Buka Sayembara Tangkap Harun Masiku

Negara tidak boleh kalah dengan koruptor.
Harun Masiku. | Foto: Istimewa
Sukabumi Memilih28 November 2024, 11:01 WIB

Himpun Suara dari 551 TPS, Cek Hasil Pilkada Kota Sukabumi di 7 Kecamatan

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi nomor urut 2 Ayep Zaki-Bobby Maulana unggul.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi di Pilkada 2024 dengan nomor urutnya: Achmad Fahmi-Dida Sembada, Ayep Zaki-Bobby Maulana, dan Mohamad Muraz-Andri Setiawan Hamami. | Foto: SU/Asep Awaludin
Film28 November 2024, 11:00 WIB

Sinopsis Film Wicked, Tentang Dunia Sihir yang Diperankan Oleh Ariana Grande

Wicked merupakan film terbaru yang menyajikan cerita menarik dengan balutan musikal telah tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Jumat, 22 November 2024.
Sinopsis Film Wicked, Tentang Dunia Sihir yang Diperankan Oleh Ariana Grande (Sumber : Instagram/@wickedmovie)
Nasional28 November 2024, 10:11 WIB

Pernyataan IJTI Korda Blitar Atas Pemukulan Wartawan oleh Oknum Pendukung Paslon Calon Walikota Blitar

Pernyataan Sikap IJTI Korda Blitar Terkait Pemukulan Wartawan oleh Oknum Pendukung Paslon Calon Walikota Blitar
Ilustrasi Pernyataan IJTI Korda Blitar Atas Pemukulan Wartawan oleh Oknum Pendukung Paslon Calon Walikota Blitar. (Sumber : Istimewa)
Life28 November 2024, 10:00 WIB

Batasi Konsumsi Digital, 7 Cara Hidup Minimalis Agar Hidup Lebih Bahagia

Hidup minimalis bukan tentang kehilangan, tetapi menemukan apa yang benar-benar penting.
Ilustrasi - Hidup minimalis adalah kunci menuju kebahagiaan sejati. (Sumber : Freepik.com/@benzoix)
Sukabumi Memilih28 November 2024, 09:43 WIB

Bawaslu Kaji 130 Laporan Politik Uang Selama Masa Tenang Pilkada dan Pemungutan Suara

Dugaan pelanggaran ini terdiri dari pembagian uang atau material lainnya dan juga potensi pembagian uang.
(Foto Ilustrasi) Bawaslu RI akan melakukan kajian awal terhadap 130 laporan dan hasil pengawasan dugaan pelanggaran politik uang. | Foto: Pixabay
Sehat28 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Kelor, Manfaatnya Lebih dari Sekadar Melancarkan ASI

Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal karena berbagai manfaat kesehatannya, termasuk potensinya untuk membantu mengobati beragam penyakit.
Ilustrasi - Rebusan daun kelor menjadi salah satu opsi untuk mengobati beragam penyakit. (Sumber : Pixabay.com/@Ninetechno).