Anak yang terlahir di dunia ini adalah bagaikan selembar kertas putih yang bersih-sebersihnya. Ketika sudah lahir anak adalah sosok individu, dimana individu akan berkembang dan bertumbuh yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Anak yang bertumbuh sangat diharapkan akan menjadi pribadi memiliki tingkah laku dan cara berfikir, hormat dan santun kepada orang tua, guru dan sesama manusia, suka bekerja keras, peduli dan mau membantu orang lemah/mendapat kesulitan, suka belajar, tak suka membuang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna, menjauhi dan tidak melakukan kerusakan yang merugikan dirinya dan orang lain, mencuri menipu atau menipu atau berbohong. terpercaya, jujur, pemaaf dan berani. Dengan berbagai harapan itu, maka harus dimulai dengan apa yang harus diperlihatkannya dan diberi contohnya selalu yang baik.
Keteladanan adalah tugas yang melekat pada setiap orang tua secara alamiah karena kematangan dan kedewasaanya. Maka Dalam keseharian anak, terutama ketika ia masih dalam masa-masa pertumbuhanya, misalnya dalam rangka identifikasi kepribadianya anak itu masih banyak meniru dari orang tuanya. Oleh karenanya tugas utama dari pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sehingga sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Sedangkan pembentukan kepribadian pada diri seseorang anak pada dasarnya amatlah dipengaruhi dari dari dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dirinya sendiri dan faktor yang berasal dari luar dirinya.
Menjadi seorang indidvidu, satu dari faktor itu adalah dari diri anak sendiri yang meliputi keadaan fisiknya, intelegensinya, emosinya, bakat, watak dan keadaan mentalnya sendiri. Berbicara fackor yang satu lagi adalah faktor dari luar diantaranya lingkungan alam dan juga sistem yang berlaku dalam masyarakat, pergaulan, teman sebaya, namun yang paling dominan adalah pengaruh dari orang tua sendiri. Karena dari kehidupan rumah tinggalnya anak belajar tentang banyak hal yang ada disekiling.
Bentuk-Bentuk Keteladanan Orang Tua
Ada sebuah tulisan dari Siti Zakiyah Wardani, penulis itu merumuskan bentuk-bentuk keteladanan orang tua terhadap anaknya yang sangat bagus utuntuk di cermati: pertama bahwa orang tua sebagai teladan dalam kata-kata dan perbuatan yang baik; kedua, bahwa orang tua sebagai teladan dalam menegakkan keadilan; ketiga bahwa orang tua sebagi teladan dalam ilmu serta mampu menghargai waktu dengan baik; keempat bahwa orang tua sebagai teladan dalam berfikir yang logis dan benar serta jauh dari fikiran-fikiran negatif; kelima, bahwa sebagai orang tua haruslah teladan dalam sikap menjauhi sifat mendu atau meragu.
Menelaah pendapat yang sangat menarik dari Siti Zakiyah Wardani penulis pun menarik benag merahnya dari sebuah kata-kata indah bahwa, keteladanan merupakan salah satu perilaku orang tua yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan terdekat, sebaiknya keteladanan itu sendiri dapat dijadikan sebagai salah satu metode mendidik anak.
Pada lingkungan pendidikan yang menggunakan metode keteladanan adalah salah satu langkah optimal yang sangat berpengaruh terhadap jiwa, raga-raga maupun spritual anak yang sedang berada pada lingkungan sekolah. Bahkan untuk secara praktis dan efektifnya metode pendidikan teladan ini bila di bandingkan dengan berbagai metode pendidikan lainnya.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK YANG ISLAMI
Seseorang manusia adalah makhluk yang terbentuk oleh lingkungan sekitarnya. dimana lingkungan terkecil, terutama dalam hidup manusia adalah unit keluarga, maka pembinaan pribadi dan lingkungan keluarga adalah tugas dan kewajiban utama orang tua dalam menghadapi problematika kehidupan dan pengaruh globalisasi yang penuh tantangan sebenarnya kepribadian melalui pendidikan kepada anak adalah strategi yang tepat dalam menghadapi berbagai problematika zaman sekarang. Tugas berat, namun adalah merupakan wujud dan satu tanggung jawab orang tua dalam membentuk kepribadian anak.
Dalam membentuk kepribadian adalah tugas dan tanggung jawab orang tua. Maka ada pengertian kepribadian anak. Kepribadian adalah perwujudan dari apa yang ada pada diri seseorang yang dikeluarkan berbagai cara. Definisi ini sebagaimana dikemukakan Achmad yaitu, Kepribadian adalah pola-pola yang berasal dari keseluruhan tingkah laku seseorang yang tampak atau diwujudkan dalam tingkah laku yang meliputi pola pikir, cara mengemukakan pendapat dan bentuk- bentuk aktivitas lainnya. Dalam hal ini ada sebuah kutipan yang diambil penulis dari Arifin memberikan pengertian kepribadian’’ susunan yang unik dari sifat-sifat seseorang yang berlangsung lama”. Pada Pengaruhnya keteladanan ini yang dominan bagi anak dari pada nasihat atau pun ucapan, Nasehat dan ucapan kadang dianggap angin lalu oleh seorang anak.
Memberikan teladan yang baik dalam pandangan Islam merupakan metode pendidikan yang paling membekas pada anak didik. Ketika seorang anak menemukan pada diri pendidiknya suatu teladan yang baik dalam segala hal, maka ia telah meneguk prinsip-prinsip kebaikan yang dalam jiwanya akan membekas berbagai etika Islam. Kecenderungan meneladani pendidik merupakan hal yang banyak diakui oleh para ahli pendidikan, baik dari Barat maupun dari Timur, karena secara psikologis anak memang senang meniru, tidak saja yang baik, tetapi juga yang jelekpun bis ditirunya. Sifat anak didik itu diakui dalam Islam.
Umat meneladani Nabi Saw, karena Nabi meneladani al-Quran. Aisyah pernah berkata bahwa akhlak Rasulullah itu adalah Al-quran
KETELADAN DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN
Pertanyaan yang sangat penting, bagaimana Urgensi Keteladanan dalam Pelaksanaan Pendidikan? Dalam aspek pendidikan, maka sebagai suatu metode pendidikan metode keteladanan dapat diterapkan dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu dengan adanya keteladanan dari seorang pendidik kepada anak yaitu peserta didik. Metode keteladanan mempunyai peranan besar dalam menunjang terwujudnya tujuan pendidikan Islam terutamanya pendidikan mental dan memiliki akhlak yang baik. Oleh itu Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan menghasilkan perubahan tingkah laku manusia. Secara sederhana, Pendidikan merupakan proses pengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian peserta didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.
Keteladanan dalam pendidikan adalah metode influentif yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk anak di dalam moral, spiritual dan sosial. Hal ini karena pendidik adalah contoh terbaik dalam pandangan anak, yang akan ditirunya dalam tindak- tanduknya, dan tata santunnya, disadari ataupun tidak, bahkan tercetak dalam jiwa dan perasaan suatu gambaran pendidik tersebut, baik dalam ucapan atau perbuatan, baik material atau spiritual, diketahui atau tidak diketahui. Hendaknya para pendidik memiliki semua sifat-sifat mulia dan menjauhi sifat-sifat yang jelek, agar anak didik dapat dijadikan sebagai seorang figure teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, seorang pendidikpun harus memiliki kharisma yang dapat menjadikan anak didik itu mengaguminya dan meneladani semua sifat dan sikapnya yang sesuai dengan ajaran al-Quran dan Sunnah Rasulullah.
Maka dari itu, keteladanan (modeling) merupakan faktor mutlak yang harus dimiliki oleh siapapun, spesifiknya oleh guru dalam pembelajaran dan orang tua pada lingkungan dirumahnya. Bahkan dikatakan bahwa keteladanan itu dapat diklasifikasikan sebagai sarana yang paling efektif, media yang paling dekat kepada kesuksesan, dan metode yang paling ampuh untuk menghantarkan seseorang kepada keberhasilan.
Nah, ini ada sepenggal tulisan dari penulis untuk mengingatkan, “mulailah dari dirimu sendiri”. Sebenarnya yang tepatnya adalah mulailah dari dirimu sendiri sebagai orang tua, sebagai pendidik, sehingga ada suatu pepatah “ jangan sampai engkau melarang manusia dari melakukan sesuatu sedangkan engkau sendiri melakukannya.
“Semoga yang pertama engkau lakukan dalam rangka memperbaiki anak adalah memperbaiki dirimu sendiri karena mata mereka selalu memperhatikan dirimu dan kebaikan yang mereka dapatkan adalah karena hasil didikanmu dan keburukan yang mereka dapatkan itu hasil pengaruh darimu”. Semoga kalimat ini akan memberi pengaruh besar bagi orangtua, bagi pendidik dan semua yang berkehendak mendidik dan membangun generasi yang lebih baik denga meneladani orang yang menjadi teladan.
Karena pada hakekatnya Pendidikan itu tidak sekedar mengarahkan sseorang pada aspek kognitif saja, akan tetapi aspek-aspek lain juga perlu dikembangkan termasuk kemampuan dalam hal akhlak. seseorang yang utamanya masih anak, Seperti diketahui bahwa kedudukan akhlak sepanjang sejarah manusia menempati tempat yang paling penting baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Karena kekuatan atau kejayaan suatu masyarakat atau bangsa berangkat pada akhlak dan sebaliknya kehancuran suatu masyarakat atau bangsa diawali dengan kemerosotan akhlaknya walaupun itu bisa ditutupi dengan kemewahan dan kemajuan.
Tantangan dizaman sekarang, kadang menyaksikan jiwa anak itu dipenuhi dengan perasaan putus asa, rasa lemah dan sia-sia. Hal ini bisa saja karema anak itu mengidolakan orang yang menyimpang, maka tumbuhlan anak yang tidak mempunyai jati diri dan tidak mempunyai jiwa loyalitas terhadap peradaban, nilai nilai yang mulia.
Olehnya sebagai orangtua perbaiklah diri orang tua dulu dalam rangka memperbaiki anak, maka perbaikilah diri kita sendiri sebagai orang tua. Adab yang diajarkan ketika kecil dapat bermanfaat, sedangkan adab yang diajarkan ketika diumur tua maka tidak dapat bermanfaat. Tulisan Semoga bermanfaat bagi kita orang tua. Suatu hadis Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa kewajiban dalam pembinaan anak adalah hal yang sangat dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT kelak.
Wallahu a’lam bishawab
Penulis: Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM | Dosen Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan