Hati-hati Membunyikan Klakson

Sabtu 01 Mei 2021, 12:10 WIB

Oleh: Hamidah,Mpd

Penggiat Pendidikan

Bagi pengendara saat-saat berkendara  di perjalanan bisa dikatakan ajang uji kesabaran karena tidak jarang ada pengguna jalan yang tidak paham etika misalnya membunyikan klakson seenaknya.

Hal itu akan memicu emosi,terlebih di bulan Ramdhan terkadang karena efek lapar emosi jadi mudah tersulut. sudah banyak kasus terjadi baku hantam di jalanan gara-gara masalah sepele membunyikan klakson.

Klakson merupakan alat untuk saling berkomunikasi sesama pengguna jalan, tetapi bukan berarti pengendara bisa sesuka hati membunyikan klakson karena ada etika tidak tertulis yang sepatutnya diketahui oleh setiap pengguna kendaraan.

Sebagai contoh di berbagai negara maju klakson hanya dibunyikan saat memperingati pengendara yang kurang tertib. Fungsi lainnya untuk 'menyadarkan' pengendara lain yang diprediksi akan atau dapat menyebabkan kecelakaan.

Klakson di Indonesia fungsinya bertambah, misalnya untuk memberitahu jika ada kendaraan yang akan datang saat berada di persimpangan, mengingatkan potensi bahaya, memberi kode saat ingin mendahului, bahkan meluapkan emosi.

Selain itu bunyi klakson juga memiliki arti. Misalnya, membunyikan satukali dianggap sebuah sapaan, dua kali diartikan panggilan,  minta perhatian,atau bisa juga sebuah ucapan permisi  ketika akan mendahului kendaraan di depannya.

Penggunaan klakson yang salah berisiko memancing emosi pengendara lain. Salah satunya adalah membunyikan klakson saat lampu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau. Pada saat itu kita sering mendengar pengguna kendaraan langsung membunyikan klakson panjang supaya pengendara di depan segera jalan.

Secara etika itu tidak baik. Jadi solusinya gunakan klakson singkat apabila kendaraan di depan Anda tidak kunjung maju padahal lampu sudah hijau cukup lama.

Pasalnya,bukan cuma berisik, pengendara lain yang ada di sekitar dipastikan tidak akan senang diperlakukan seperti itu. Hasilnya risiko terjadi keributan di jalan raya menjadi besar.

Selain etika tidak tertulis, penggunaaan klakson juga ternyata ada peraturannya yang dirilis oleh Kementerian Perhubungan dan dipatuhi oleh para produsen kendaraan. Artinya, selain tidak boleh membunyikan secara sembarangan, klakson juga tak boleh sembarangan diganti, semisal menggantinya dengan klakson mobil patroli polisi.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55/2012 Pasal 69 disebutkan bahwa kekuatan bunyi klakson paling rendah 83 desibel dan tertinggi 118 desibel. Hal ini agar tidak menimbulkan polusi suara dan dapat diterima dengan bagus oleh indera dengar manusia.

Maka dari itu bijaklah menggunakan klakson, pahami etika penggunaan klakson. ingat jika anda salah menggunakannya maka akan berpotensi memancing kemarahan orang bukan tidak mungkin akan beresiko keributan dengan sesama pengguna jalan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)