Apa yang ada di dalam benak kalian saat mendengar kata "perempuan"?
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perempuan didefinisikan yaitu, manusia berjenis kelamin betina. Berbeda dari wanita, istilah "perempuan" dapat merujuk kepada orang yang telah dewasa maupun yang masih anak-anak. Tetapi apakah pengertian perempuan hanya sebatas itu? Saya kira tidak. Mari sama-sama kita telaah makna yang terkandung, dan peran dari perempuan itu sendiri.
Menurut saya lebih dari pada itu perempuan adalah bumi atau alam raya itu sendiri, yang dimana perempuan menjadi tongkak utama dalam menghidupi semua makhluk. Perempuan adalah sumber kehidupan, yang berjasa dan berperan penting yang menjadi awal dari keberlangsungannya kehidupan manusia dimuka bumi ini, sehingga umat manusia mempunyai keturunan di bumi.
Lalu perempuan juga mempunyai atau mungkin diberikan atau dititipkan oleh Tuhan satu alam dalam dirinya yaitu alam rahim. Alam rahim adalah alam pada saat manusia masih dalam kandungan ibu. Arti lainnya dari alam rahim adalah gua garba.
Itulah yang membedakan antara perempuan dan laki-laki. Jadi kita sebagai para laki-laki hanyalah pengungsi, lalu alasan apalagi yang membuat kita para laki-laki melakukan tindak kekerasan, merendahkan, dan pelecehan terhadap perempuan? Tidak menghargai mereka (perempuan) sama dengan tidak menghargai kehidupan kita sendiri. Karena pada dasarnya kita dilahirkan oleh perempuan yaitu ibu dan dibesarkan olehnya juga. Mungkin jika perempuan sudah tidak ada lagi, kehidupan manusia di bumi akan berakhir.
Namun mirisnya situasi dan kondisi pada zaman sekarang ini, kita seperti kembali lagi pada zaman dahulu kala yaitu pada zaman jahiliah atau zaman kebodohan dimana banyak sekali para laki-laki yang menjadikan perempuan hanya sebatas objek seksualitas saja. Dan itu sangat menurunkan derajat perempuan sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan dengan mulia dan sempurna.
Untuk mewujudkan harkat dan kemandirian perempuan serta memelihara hak-hak, kodrat dan identitasnya, perempuan tidak hanya harus merasa diri mereka setara dengan lelaki, tetapi lebih dari itu, perempuan harus membuktikan hal itu melalui kemampuannya dalam dunia nyata.
Sedikit mengutip di dalam buku "Nalar Kritis Muslimah" karya Dr. Nur Rofiah, dijelaskan bahwa "islam menuntun kita untuk memandang lawan jenis sebagai manusia yang juga punya dimensi intelektual dan spiritual. Dalam cara pandang seperti ini, interaksi dengan lawan jenis bisa menjadi arena bersama untuk mengasah intelektualitas dan spiritualitas.
Inilah perbedaan mendasar antara manusia dikaruniai akal budi dengan makhluk lain, seperti hewan. Ketika cara pandang kita pada lawan jenis hanya sebatas makhluk seksual, interaksi pun menjadi sebatas pejantan dan betina. Karenanya, farji menjadi sulit dijaga."
Maka dari pada itu mari kita bersama sama untuk menyetarakan hak-hak dan mengangkat kembali derajat kaum perempuan sebagai makhluk yang mulia. Karena Hawa dicipta bukan dari kepala Adam untuk jadi atasannya dan bukan pula dari kakinya untuk dijadikan alasnya, melainkan dari rusuknya, dari sisinya untuk jadi teman sekutu hidupnya.
Terakhir, ada sebuah kutipan yang menggambarkan begitu pentingnya peranan perempuan terutama ibu dalam kehidupan kita, "Apa saja boleh terganti, apa saja boleh hilang. Asal jangan "IBU" nanti dunia berhenti."
Penulis: Raihan Fauzy Syultoni Nurfalah JH | Mahasiswa STKIP-PGRI Sukabumi Prodi PPKn Semester IV