Hamidah M.Pd | Pengamat Pendidikan
Pelaksanaan vaksinasi prioritas tahap 1 sudah berjalan dengan lancar Sekarang sudah memasuki perioritas tahap kedua yaitu kelompok pekerja publik yang harus segera melakukan vaksinasi ini dilakukan lantaran, kelompok ini memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi, sehingga sangat rentan terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Dalam hal ini guru termasuk ke dalam kelompok prioritas kedua Mengapa guru termasuk ke dalam priorioritas kedua ? Harapannya agar guru dapat segera melaksanakan tugasnya mengajar siswa secara tatap muka.
Lantas mengapa hanya guru yang divaksinasi sedangkan siswa tidak?pertimbangannya mungkin karena anak-anak jarang terserang covid.Selain itu sebagai pejuang pendidikan,sekaligus kesehatan,
Guru harus terlebih dahulu divaksin kemudian berjuang mendidik dan mengupayakan perlindungan kesehatan bagi murid-muridnya di sekolah.
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap tenaga pendidik dan peserta didik karena guru merupakan garda terdepan pelaksanaan pendididikan di atas kejenuhan pembelajaran daring.
Vaksinasi terhadap guru memang urgen dilakukan.Pertama karena pemerintah memiliki target sekolah kembali dibuka pada awal tahun ajaran baru2021-2022. Kedua karena guru menjadi tumpuan harapan orangtua dan kerinduan siswa agar anaknya kembali belajar bersama guru di sekolah.
Satu tahun membersamai anak belajar online di rumah membuat orangtua merasa stress dan capek karena mereka harus membagi waktu antara seabrek pekerjaan rumah tangga dengan menemani belajar anak, belum lagi jika materi yang lumayan rumit, dan guru kurang maksimal menjelaskan , maka orangtualah yang harus menjelaskan.
Tetap menjaga protokol kesehatan
Yang menjadi pertanyaan apa tugas guru selain mengajar pasca vaksinasi covid 19? Apakah kebiasaan memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan yang sudah membudaya harus tetap dilakukan?
Sebagai pengajar dan pendidik tentunya tanggung jawab guru kini jadi bertambah disamping melaksanakan pembelajaran di sekolah juga sekaligus secara aktif tetap melakukan upaya perlindungan kesehatan terhadap seluruh komunitas sekolah, karena menjaga protokol kesehatan itu sesungguhnya sangat dianjurkan oleh Agama.
Dalam Islam ada anjuran dalam bahasa Arab "Annadzofatu minal iman" meski kalimat ini bukan hadist tapi ini sebuah kalimat spirit untuk selalu menjaga kebersihan. bahwa kebersihan itu sebagian dari iman karena Allah menyukai kebersihan. maka dari itu,Meskipun pandemi sudah berakhir menjaga kebersihan harus tetap dilakukan sebagai representasi konsep anndzofatu minal iman.
Bayang bayang acaman virus corona terhadap komunitas sekolah masih menghantui guru dan orangtua.Untuk itu dibutuhkan ketelitian dan kepekaan guru terhadap prilaku dan dan kebiasan anak baik secara umum maupun personal sesuai usia dan tingkatannya.
Banyak hal baru yang mudah untuk dikatakan namun sulit untuk dilaksanakan. Kepada siswa guru harus banyak memberikan pemahaman baru terkait beberapa kondisi di masa pandemi ini.
Berikut beberapa hal yang perlu ditanamkan ulang kepada siswa:
1. Pemahaman dan penataan ulang implementasi collaborative learning;
2. Pemaknaan lebih arif sikap yang telah ditanamkan sejak dulu dalam hal berbagi sesama teman seperti berbagi g tukar alat tulis, berbagi minuman dalam tempat yang sama
3. Pemahaman baru terkait pengunaan sarana bersama seperti buku di perpustkaan, pojok baca , toilet dan sarana lainya;
4. Aktifitas -aktifitas yang menyangkut. kebersamaan, bermain dan interaksi sosial teman sebaya.
Meningkatkan kompetensi pedagogik
Banyak fakta di lapangan yang membuktikan perjuangan guru dalam menunjukan eksistensi, kreativitas dan keihklasan serta sikap profesional dalam mengemban tugas dan tanggung-jawab.
Perjuangan dalam pembelajaran dan melindungi kesehatan anak semisal mendatang i siswa yang tinggal di daerah terpencil atau tidak terpencil tapi tidak memiliki gawai untuk belajar online dan beragam tindakan kreatif lainya
Akselerasi penguasaan teknologi dan pengembangan kompetensi pedagogis selama pandemi ini, semakin memperkuat guru untu melakoni peran gandanya.
Guru sebagai pejuang pendidikan sekaligus pejuang kesehatan akan menjadi tokoh sentral dalam menegakkan protokol kesehatan di sekolah.