Peserta Didik dan Gadget

Selasa 23 Februari 2021, 02:05 WIB

Oleh : Rohmawati Arani, M.Pd 

( Magister Pendidikan STAI Sukabumi)

Sepanjang sejarah dunia pendidikan, tahun ini merupakan tahun yang sangat berbeda dari sebelumnya. Dunia pendidikan mencatatkan hal yang berbeda dimana proses belajar dan mengajar mengalami pergeseran nilai dan kebiasaan yang baru.

Hampir setahun dunia pendidikan bukan lagi tentang ruang kelas, halaman sekolah,pembelajaran secara tatap muka,dan interaksi secara langsung antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru melainkan semua aktivitas  berpindah kepada sistem jaringan atau lebih dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Peserta didik diharuskan mempunyai dan menggunakan gadget sebagai sarana belajar yang bisa digunakan saat ini.

“Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus.” (Osland,2013). “istilah gadget sebagai benda dengan karakteristik unik, memiliki sebuah unit dengan kinerja yang tinggi dan berhubungan dengan ukuran serta biaya” (Rayner, 1956) Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.

Hari ini peserta didik dan gadget sudah menjadi soulmate dalam kegiatan sehari-harinya, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya  bermain gadget dengan berbagai alasan,salah satunya yaitu mengerjakan tugas sekolah. Peran orang tua dan guru sangat diperlukan dalam hal ini ,karena kita tidak bisa membiarkan mereka larut dalam kebiasaan yang bisa saja merugikan ataupun membahayakan perkembangan fisik ataupun mentalnya.

Menurut teori sosiologi, anak-anak sering kali mempelajari dan meniru apa yang dilihatnya di layar, apalagi jika perbuatan yang dilihatnya tersebut dinilai realistik dan dapat dilakukan. Beberapa efek buruk yang bisa terjadi jika anak dibiarkan menggunakan gadget berlebihan tanpa pengawasan, misalnya sifat agresif dan kekerasan, seks,prestasi belajar menurun, gangguan kesehatan dan lain-lain.

Penggunaan gadget dalam belajar memang tidak bisa dipungkiri pada saat kondisi sekarang, tapi sebagai pendidik tentunya kitapun dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan tugas terhadap peserta didik, memberikan tugas  tidak mutlak harus menggunakan gadget saja melaikan lebih kepada mengasah keterampilan sederhana peserta didik, ataupun pembiasaan seperti sikap sosial,tanggung jawab,membantu orangtua,menjalankan kegiatan keagamaan,menjaga kebersihan lingkungan dan lain-lain. 

Belajar tidak harus selalu berkaitan dengan tulisan ataupun angka-angka melainkan semua pengetahuan dan pembelajaran yang bermanfaat buat kehidupan peserta didik. Mengenalkan ataupun memotivasi peserta didik untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat justru lebih baik dan bisa menghindari kejenuhan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.

Keteladanan dari seorang guru tidak bisa digantikan oleh gadget yang bagus sekalipun, karena interaksi yang terjalin,kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan contoh-contoh yang dilakukan akan lebih bermakna terhadap kehidupan peserta didik.

Semoga saja pandemi ini segera berakhir, sehingga dunia pendidikan bisa kembali lebih berwarna lagi dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik dalam mengembangkan kreativitas melalui bakat dan minatnya, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas,terampil dan berakhlak yang baik sebagai proses terwujudnya tujuan pendidikan .

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)