Budidaya Ramah Lingkungan dengan Silvofishery, Mangrove Terjaga Perikanan Berjaya

Senin 11 Januari 2021, 10:12 WIB

Oleh: Ilham Ahmadian | Mahasiswa Magister Ilmu Perikanan Universitas Padjadjaran

Indonesia terkenal memiliki berbagai keanekaragaman laut yang begitu kaya. Berdasarkan data dari lipi, luas terumbu karang yang dimiliki Indonesia seluas 2,5 juta hektar dan 3,4 juta hektar untuk hutan mangrove.

Dari data tersebut hanya 5 persen saja terumbu karang yang dalam kondisi bagus sedangkan hutan mangrove mengalami kerusakan sebanyak 1,8 juta hektar mengalami kerusakan.

Rusaknya hutan mangrove banyak disebabkan olah ulah manusia itu sendiri. Banyak masyarakat pesisir yang membuka lahan untuk kegiatan budidaya dengan cara menebang hutan mangrove untuk di jadikan area tambak budidaya ikan.

Secara ekosistem hutan mangrove memiliki banyak fungsi selain sebagai penahan ombak, mangorve juga sebagai tempat hidup atau habitat bagi para hewan seperti burung, monyet, kepiting, udang, ikan dan masih banyak lainnya. 

Mangrove juga mempunyai peran penting dalam siklus nitrogen dan penyeimbang bagi biota air dengan menghasilkan zat nutrien yang daat menyuburkan perairan yang penting bagi kelangsungan hidup biota air tersebut.

Dalam kegiatan budidaya dengan sistem tradisional masih banyak masyarajat yang abai dalam melestrikan mangrove, maka dari itu perlu ada suatu sistem yang bisa digunakan agar kelestarian mangrove bisa tetap terjaga dan para pembudiya dapat merasakan dari budidaya yang dikolaborasikan dengan menjaga kelestarian hutan mangrove.

Salah satu sistem yang saat ini banyak digunakan adalah sistem silvofishery atau wanamina, dimana silvofishery adalah pengelolaan terpadu mangrove-tambak diwujudkan dalam bentuk sistem budidaya perikanan yang memasukkan pohon mangrove sebagai bagian dari sistem budidaya, pada dasarnya ialah perlindungan terhadap kawasan mangrove dengan cara membuat tambak yang berbentuk saluran yang keduanya mampu bersimbiosis sehingga diperoleh kuntungan ekologis dan ekonomis, karena sistem ini telah terbukti mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan nelayan secara ekonomis. Keuntungan ganda telah diperoleh dari simbiosis ini.

Selain memperoleh hasil perikanan yang lumayan, biaya pemeliharaannya pun murah, karena tanpa harus memberikan makanan setiap hari. 

Prinsip dasar dari silvofishery ialah untuk melindungi tanaman mangrove tapi memberikan nilai lebih dari segi perikanan, karena dengan adanya sistem ini seluruh ekosistem di seiktaran mangrove tetap terjaga dan menjadi salah satu usaha yang terpadu antara hutan mangrove dan perikanan budidaya.

Faktor terpenting yang utama adalah sistem ini menghasilkan keuntungan yang maksimal dari segi ekonomi tapi tetap menjaga hutan mangrove sehingga terjadi kegiatan budidaya yang berkelanjutan secara ekologinya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).