Hak Asasi Manusia (HAM) Cuma Gorengan

Kamis 03 Desember 2020, 08:50 WIB

 

Oleh: [email protected] (netizen)

Hak Asasi Manusia, tentu adalah sebuah perangkat penting yang mengilhami proses perkembangan  kehidupan manusia sejak sangat lama sekali, hingga sampai di puncak Globalisasi hari ini. Pada perjalanannya menyusuri lereng-lereng curam nan terjal di bumi Indonesia, konsep HAM telah melewati cukup banyak tantangan dari yang ringan hingga berat. 

Secara ekplisit, kelembagaan Negara kita begitu menghormati konsep HAM yang bahkan telah dibuktikan dengan nyata dan tegas dengan dicantumkan nya konsep dasar Hak Asasi Manusia didalam substansi Undang-Undang dasar 1945, serta diperkuat dengan bergabungnya Indonesia pada kesepakatan HAM internasional bersama banyak Negara demokratis lain yang tergabung di PBB.

Bicara mengenai problematika Hak Asasi Manusia tentu kita akan mengedepankan aspek perlindungan sebagai sebuah diskursus utama, lalu bagaimana praktik perlindungan HAM yang dilaksanakan oleh Pemerintahan republik Indonesia dari satu masa menuju masa yang lainnya? 

Sebenarnya ini adalah sebuah pertanyaan yang tidak terlalu sulit untuk dijawab apabila kita menjawab secara jujur dan objektif. Sebab dari sekian banyak catatan hitam kasus pelanggaran HAM yang pelakunya adalah Negara itu sendiri, persentase kasus yang telah diselesaikan oleh Negara kita beserta instrumennya ini sangat sedikit. 

Catatan dosa besar bangsa kita dalam menegakan Hak Asasi Manusia tentu terekam jelas dalam seluruh literatur maupun dokumenter yang mengisahkan betapa parah krisis kemanusiaan yang dialami dalam peristiwa genosida G30S/GESTOK/GESTAPU, yang hingga hari ini dalang dari peristiwa berdarah tersebut masih bebas berkeliaran menikmati hari tua mereka yang kaya raya, sedangkan para penyintas harus hidup ditengah derita tak berujung. Ini tentu menjadi sebuah PR dan catatan besar kedepan.

Dari mulai GESTOK, TANJUNG PRIOK, TIMOR-TIMOR, ACEH,  SEMANGGI 1&2, MUNIR YANG MATI DALAM PESAWAT, SALIM KANCIL, PERISTIWA 98, hingga peristiwa pembunuhan para demonstran aksi Reformasi Dikorupsi pada tahun 2019 lalu terus menghantui bangsa ini. 

Dosa masa lalu seperti ini akan menjadi hambatan serius dalam perjalanan bangsa ini menghadapi setiap tantangan yang ada, dosa yang dilupakan akan terus menjadi barang menakutkan untuk diingat apalagi untuk diajarkan. Ini menjadi pelik bahwa pada dasarnya Negara yang dicita citakan adalah Negara yang melindungi Hak Asasi Manusia, namun pada praktiknya Negara melalui instrumen keamanan telah menjadi pelaku utama dari pelanggaran HAM yang seringkali terjadi. 

Ironi diatas ironi. 

Pada puncak kegagalan Negara ini menegakan HAM adalah ketika peristiwa pelanggaran HAM mencoba untuk dilupakan pada proses penyelesaian, peristiwa pelanggaran HAM dianggap sebagai isu maha menakutkan untuk sekedar diberikan jalan keadilan bagi para korban, dan isu pelanggaran HAM senantiasa menjadi gorengan abadi di negeri setengah hati. 

Isu pelanggaran HAM hanya akan menjadi bahasan yang sedikit serius pada momen politik tertentu saja, dalam pemilu. Isu penegakan HAM hanya digunakan sebagai alat untuk menyerang lawan politik yang dianggap memiliki dosa masalalu, tanpa konkret menghadirkan upaya rekonsiliasi ataupun proses peradilan yang serius. 

Dalam setiap proses kampanye pemilihan presiden pasca reformasi, isu HAM selalu tampil terdepan sebagai gorengan yang paling empuk dan hangat. Gorengan tadi telah melahirkan harapan kosong dimata sayu para korban yang menanti datangnya keadilan. 

Namun pada kenyataannya tidak pernah demikian, mimpi mendapat proses rekonsiliasi, pemulihan hak, ataupun peradilan yang benar tidak pernah terwujud siapapun yang memenangkan kontestasi pemilihan presiden. Mitos penegakan HAM di negeri kita akan semakin menjadi mitos ketika kaum muda melupakan hal tersebut dan para penyintas menyerah menagih hak. 

Dalam keputusasaan para penyintas mereka tetap berharap adanya keadilan, adanya perlindungan dari Negara, adanya pemulihan hak yang sejati dan bukan gorengan yang dijual lima tahun sekali saja. Dalam kobaran semangat pemuda yang telah menyatakan diri menolak lupa semua peristiwa pelanggaran HAM, mereka terus menggoreskan pena yang penuh harapan akan sebuah Negara yang melindungi segenap tumpah darah bangsanya, melindungi Hak hak anak bangsanya tanpa terkecuali. 

Indonesia akan melesat maju menuju kemajuan jika mampu berbesar hati untuk menyelesaikan setiap dosa masa lalu yang telah dilupakan. Indonesia yang beradab dan bersandar pada konsep universal Hak Asasi Manusia adalah harapan setiap generasi muda yang sadar.

Penulis : Alvi Hadi Saputra (Presiden mahasiswa STKIP PGRI Sukabumi)

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Nasional23 Februari 2025, 13:22 WIB

Termasuk di Cibeas Sukabumi, Daftar 125 Titik Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1446 H

Salah Satunya di POB Cibeas Sukabumi, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik Rukyatul Hilal untuk mengetahui Awal Ramadan 1446 H.
Rukyatul Hilal awal Syawal 1445 H/2024 M di Pusat Observasi Bulan atau POB Cibeas Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Life23 Februari 2025, 12:00 WIB

Negara Perak Penerus Pajajaran, Sejarah Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat

Prabu Geusan Ulun menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang.
Ilustrasi. Kerajaan Islam Sumedang Larang diyakini sebagai leluhur Suku Sunda dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan budaya di Jawa Barat. (Sumber : AI)
Sukabumi23 Februari 2025, 11:44 WIB

Kronologi Meninggalnya Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Menurut Keluarga

Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
Sosok almarhum Dedi Damhudi. (Sumber Foto: Dok. Pribadi)
Kecantikan23 Februari 2025, 11:00 WIB

Perawatan di Rumah Ala Salon, Ini 6 Manfaat Hair Mask untuk Kesehatan Rambut

Hair mask menjadi salah satu produk perawatan rambut yang penting.
Ilustrasi. Treatment di Rumah. Hair mask mengandung bahan-bahan yang kaya nutrisi, seperti vitamin, protein, dan minyak alami. (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 Februari 2025, 10:34 WIB

Keajaiban Bongkahan Batu di Curug Sodong Sukabumi: Tak Goyah Meski Diterjang Banjir dan Longsor

Bongkahan batu ini bukan hanya menjadi ciri khas Curug Sodong Sukabumi, tetapi juga menambah nilai mistis dan keunikan bagi wisatawan yang datang.
Bongkahan batu yang menempel di ujung Curug Sodong Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil)
Bola23 Februari 2025, 10:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga PSM Makassar vs Persija Jakarta akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 09:44 WIB

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Wafatnya Dedi Damhudi

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki turut mendoakan almarhum Dedi Damhudi husnul khatimah dan memperoleh tempat terbaik di sisi Allah.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki.(Sumber Foto: istimewa)
Produk23 Februari 2025, 09:26 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Cicurug Sukabumi Naik Jelang Ramadan 2025

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menyatakan bahwa secara umum harga bahan pokok masih tergolong stabil meskipun ada beberapa kenaikan.
Harga sejumlah bahan pokok penting di Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan. (Sumber : SU/Ibnu)
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).