Oleh: Dillah Maulidah
Mahasiswa Universitas Nusa Putra Prodi Manajeman
Kita selalu bertanya kapankah kasus ini selesai, berdasarkan analisa data yang dikeluarkan oleh The Singapore University of Technology and Design dengan menggunakan metode estimasi pandemic, Susceptible Infected Recovered (SIR) dengan data Driven Estimation (DDE), maka diperkirakan puncak pandemi di Indonesia telah terjadi pada 19 April 2020 yang lalu dan diperkirakan akan berakhir total pada akhir Juli 2020, namun sekarang kita sudah masuk dibulan November sudah berada dipenghujung tahun di 2020, lalu hal apa saja yang sudah kita lakukan selama pandemi ini? Bukankah Pandemi ini juga memaksa kita untuk selalu dirumah aja bukan? Lalu bagaimana kegiatan perekonomian dirumah anda saat ini? Ya semua orang kini merasakan kebingunan perekonomian karena kebutuhan yang terus ada setiap harinya namun terbatasi, karena adanya pandemi ini yang menyebabkan hilangnya pekerjaan karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Angka pengangguranpun semakin bertambah dan otomatis angka kemiskinan di Indonesia pun ikut bertambah juga. Dampak dari pandemi ini juga sudah terasa ke dalam berbagai aspek khusunya di sektor perekonomian. Dampak ini membuat masayarakat yang merasakannya dibuat kebingunan hal apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah perekonomian di keluarganya.
Terlihat dari jumlah korban yang meninggal karena kasus covid-19 ini semakin hari jumlahnya semakin bertambah. Kita selalu menunggu kapan kasus pandemi ini selesai, banyak kalangan orang yang menunggu keajaiban agar kasus ini cepat selesai, mulai dari para pelajar, pedagang, angkutan umum dan yang lainnya.
Karena aktivitas yang sering dirumah aja membuat jumlah penggunaan internet di Indonesia semakin meningkat. Termasuk pertumbuhan bisnis online naik hingga 80 persen saat ini, karena mereka hanya mengandalkan gadget untuk memenuhi kebutuhan mereka disetiap harinya, lalu apa solusi untuk mereka yang sudah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)? Nah mereka dibuat bingung bisnis apa yang sesuai dengan fashion mereka disaat kondisi seperti ini yang hanya bermodalkan gadget saja dan kita bisa diam dirumah, sambil menunggu kondisi pulih kembali dan para pengusaha membuka lapangan kerjanya kembali .
Nah ini dia ada aplikasi viral di masa pandemi ini yang banyak digunakan oleh para masyarakat selain untuk teman hiburan, aplikasi ini juga bisa menghasilkan uang tanpa kita harus mengeluarkan modal dan daftarnya pun gratis yang bisa dilakukan oleh masyarakat yang sedang kebingungan mau buka usaha apa namun tidak punya modal uang untuk dijadikan modal awal bisnisnya disaat kondisi seperti ini.
1. Aplikasi TikTok
Nah aplikasi ini sedang viral kan semenjak kita diam dirumah aja? iya benar sekali aplikasi ini sedang ramai di gemari oleh berbagai kalangan mulai dari kalangan anak kecil sampai tua pun banyak yang menggunakan aplikasi ini. Bukan lagi sebagai ajang menampilkan kareatifitas dan kesenangan hiburan saja, aplikasi ini juga mulai menjadi lading para konten creator untuk mendapatkan uang. Dilansir dari media kontan.id pada kamis (27/02/2020), pengamat media sosial memperkirakan bahwa sejumlah seleb TikTok dengan jumlah pengikut yang banyak, bisa mendapatkan penghasilan hingga US$ 1 juta (13,9 miliar) untuk sekali posting satu video saja. Pengamat memperkirakan bahwa bintang TikTok popular dapat dibayar dengan harga US$ 0,005 per satu follower. Wah besar sekali keuntungannya bukan? Hanya dengan membuat video dengan durasi pendek bisa mendapatkan hasil uang sampai miliyaran rupiah. Bagaimana? apakah anda tertarik menjadi seorang seleb TikTok? Dengan mengUp video yang menarik dan tentunya bermanfaat disetiap harinya maka kita akan mendapatkan viewer dan followers yang banyak seiring dengan berjalannya waktu, semakin kita rajin membuat konten semakin banyak juga pengikut dan penonton yang menyukai konten kita otomatis pengahasilan yang kita dapat pun semakin banyak jumlahnya, namun kita juga harus sabar menantikannya.
2. Aplikasi VTUBE
Dengan nama perusahaan PT. Future View Tech adalah perusahaan dengan konsep Big Data Company adalah perusahaan profit sharing dengan menciptakan sebuah platform aplikasi yang bernama VTUBE, aplikasi ini tidak beda dari aplikasi YouTube, Instagram dan aplikasi lainnya. Ketika kita mendaftarkan diri sebagai bagian dari Vtube tugas kita hanya menonton 10 iklan video ADS perhari yang berdurasi 5-15 detik saja. Maka kita akan mendapatkan 0,3 view point disetiap harinya yang nantinya bisa kita tukarkan menjadi uang. Didalam iklan Vtube terdapat banyak iklan mulai dari iklan makanan, fashion, produk digital, kosmetik, lagu anak dan masih banyak lagi, Konsep pembagian keuntungan di Vtube adalah profit sharing, membagikan sebagian keuntungan yang diterima perusahaan dari pengiklan video untuk kita sebagai penonton/membernya. Berbeda dengan YouTube di YouTube hanya pembuat konten saja yang dibayar sementara penonton yang berjuta-juta tidak mendaptakn apa-apa. Saat ini ada beberapa perusahaab besar pengiklan yang telah bekerja sama dengan Vtube, tetapi dengan konsep bagi hasil profit kepada para user-usernya yang mau menonton iklannya. Vtube memiliki izin legalitas perusahaan jelas dan lengkap kominfo, namun tidak masuk daftar OJK karena bukan bisnis yang masuk ke lembaga keuangan. Penukaran point dilakukan di Exchange Center yang ada di aplikasi Vtube, uang akan ditransfer ke rekening para user. Vp atau View Point adalah mata uang digital di bisnis Vtube, 1 vp bernilai minimal $1 = Rp 14.603 nah si nilai ini akan menningkat sesuai dengan peningkatan profit perusahaan bisa saja 1 vp bernilai $3-$5 = Rp 43.809-Rp 73.015 nantinya. Wah besar sekali keuntungannya, membuat saya menjadi tertarik.
Bagaimana dengan kalian apakah aplikasi viral ini sudah anda gunakan sekarang atau baru akan mencobanya setelah membaca artikel ini?
Sekian Terima kasih, sukses selalu untuk kita.