Oleh: Siti Nurahmawati
Mahasiswa Universitas Nusa Putra Prodi Manajemen
Di tahun ini sedang maraknya wabah virus Corona hampir dari seluruh penjuru Dunia. Virus ini telah menyita perhatian banyak pihak, virus ini telah melumpuhkan perekonomian. Perusahaan dan pembisnis negara banyak yang mengalami kerugian. Masyarakat menjerit karena banyak yang tidak bisa bekerja mencari nafkah, sementara itu kebutuhan hidup terus menuntut, sebelum terjadi wabah virus Corona, orang-orang bebas berpergian hingga malam hari, seperti liburan, shopping , anak-anak pergi bersekolah, orang tua mencari nafkah, dan mahasiswa pergi ke kampus. Akibat wabah ini membuat banyak orang tidak keluar rumah, dan pemerintah mengeluarkan peraturan bagi siapa yang berkeliaran di luar rumah akan dipenjarakan. Peraturan ini menjadikan masyarakat benar-benar harus tinggal di dalam rumah (stay at home). Kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap segala sisi kehidupan, hal ini sangat berdampak terhadap perekonomian dunia usaha.
Dampak bagi pebisnis
Pemberlakuan social distancing dan phycial distancing membatasi ruang gerak masyarakat, bahkan Lockdown mengakibatkan masyarakat tidak bisa beraktivitas di luar rumah bahkan mereka yang bekerja harian atau pedagang kaki lima. Banyak pihak yang merasakan dampak dari pandemi ini, seperti pendapatan Masyarakat berkurang, terutama yang berpenghasilan harian seperti buruh, pedagang ,ojek online dan lainnya.
Dampak negatif penyebaran virus ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat saja, tetapi dunia usaha baik sekala kecil, menengah, maupun sekala besar. Berikut beberapa dampak pagi pembisnis akibat pandemi ini.
• Perhotelan
Dimasa pandemi ini orang-orang jarang dan bahkan sedikit yang keluar rumah, maka semakin sedikit dan semakin jarang orang-orang untuk mengunjungi dan menginap di hotel. Bahkan data menunjukkan jumlah tamu mengalami penurunan hingga puluhan persen di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menyebabkan sebagian pembisnis perhotelan mengurangi pengeluaran dengan cara mencutikan karyawan, jika pandemi ini berlangsung hingga jangka panjang memungkinkan pihak perhotelan melakukan pemutusan hubungan Kerja (PHK). Pembisnis perhotelan berharap pemerintah memberikan insentif agar industri ini dapat bertahan.
• Pariwisata
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekhasan dan keunikannya tersendiri, dengan ini menjadikan Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar.
Pariwisata merupakan sektor yang sangat penting bagi Indonesia. Dengan keindahan alam, kultur dan warisan leluhur Indonesia yang sangat asli dari nenek moyang yang menjadikan nilai lebih yang patut kita jaga.
Dampak dari virus Corona bagi pariwisata Indonesia. Menurut data Badan Pusat statistik. Jumlah kunjungan wisata mancanegara ke Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2019 . Sejak adanya intruksi menjaga jarak dan beraktivitas di rumah saja, menjadikan sektor pariwisata menjadi lesu. Bayang-bayang dirumahkan atau PHK maupun tutup semakin dekat. Pada situasi ini industri berharap adanya peran aktif pemerintah dalam menjaga agar kondisi bisnis pariwisata tetap stabil dan terlindungi ekosistem bisnis usahanya dari dampak virus Corona.
Dampak bagi perusahaan
Virus Corona memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian, bahkan beberapa perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ada 7 dampak virus Corona bagi perusahaan yaitu diantaranya.
• Lapangan usaha menerapkan PHK
Dampak dari virus ini membuat perusahaan di Indonesia mengambil langkah seperti pengurangan tenaga kerja hingga penundaan tenaga kerja baru.
• Perusahaan skala kecil dan menengah kurangi rekrutmen
Faktanya bahwa ada banyak perusahaan yang memilih untuk melakukan penundaan rekrutmen hingga waktu yang tidak ditentukan demi menjaga keberlangsungan perusahaan.
• Perusahaan hanya merekrut pekerja produktivitas tinggi dan multitasking
Mayoritas perusahaan hanya akan merekrut pekerja yang memiliki produktivitas tinggi dan mampu melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu.
• Pelaku usaha lebih memilih outsourcing
Pekerja kontrak akan lebih diminati oleh pelaku usaha karena fleksibilitasnya dalam hubungan ketenagakerjaan,
• Hanya perusahaan dengan teknologi masih bisa berkembang
Hanya perusahaan yang Menggunakan teknologi yang masih bisa berkembang pada saat ini hingga nanti pasca pandemi
• Banyaknya perusahaan yang tutup permanen
Tidak hanya pekerja yang mendapat banyak kerugian dari adanya pandemi ini, perusahaan juga merasakan kerugian yang cukup besar hingga mereka perlu menutup perusahaan mereka.
• Jalannya perusahaan terganggu
Terlebih lagi untuk perusahaan produksi Pasti sangat terganggu, karena mereka tidak bisa melakukan produksi akibat dari karyawan yang tidak berada di tempat kerja, berbeda dengan perusahaan yang menggunakan teknologi meski karyawan bekerja dari rumah kegiatan perusahaan masih terus bisa berjalan.
Kita semua berharap agar virus ini dapat segera terselesaikan dan kehidupan berjalan secara normal seperti semula, Oleh karena itu Mari kita lakukan upaya dalam membantu pemerintah dalam menangani wabah ini dengan melakukan dari hal kecil seperti menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan tetap berada di dalam rumah.