Oleh: Salsabila
Mahasiswa Universitas Nusa Putra Prodi Manajeman
Pertumbuhan ekonomi yang semakin lama semakin tinggi sedikit demi sedikit ternyata telah mempengaruhi perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang ada di Indonesia. Perlu kita ketahui bahwa perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat ini dilatar belakangi oleh tingginya perkembangan produksi para produsen makanan siap saji khususnya pedagang kuliner bakso.
Pedagang kuliner bakso itu sendiri merupakan salah satu jenis lapangan kerja di sektor informal atau sektor usaha yang memiliki skala kecil dilingkup masyarakat namun sangat berpengaruh karena memiliki peranan yang penting bagi negara Indonesia dalam sisi perekonomian dan sisi kehidupan sosial sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, penjual kuliner bakso sampai sekarang keberadaannya dilingkungan masyarakat dapat dikatakan banyak beroperasi karena menjadi salah satu makanan cukup populer di tengah masyarakat.
Pedagang kuliner bakso saat ini dapat dikategorikan ke dalam Usaha Kecil Menengah (UKM). Sampai kini, bisnis bakso menjadi salah sstu bisnis yang sangat berkembang bahkan menjadi sebuah bisnis restoran yang cukup mewah karena diminati mulai dari kalangan anak anak hingga orang tua. Selain itu, yang membuat menarik adalah penyajian bakso yang ternyata memiliki aneka ragam, mulai dari bakso aneka isi, aneka bentuk, hingga bakso aneka varian. Kenyataan inilah yang menandakan bahwa bisnis bakso terus berkembang dan tidak ada matinya. Berkembangnya usaha bakso seperti ini menunjukkan bahwa bakso sangat banyak penggemarnya, dari lapisan bawah hingga lapisan atas. Melihat peluang pasar yang begitu besar, peluang bisnisnya akan tetap terbuka lebar.
Namun sayangnya, kemunculan pandemi virus covid-19 yang melanda negara Indonesia dari mulai tanggal 2 Maret 2020 telah menggoncangkan perekonomian masyarakat menjadi situasi yang darurat resesi. Hal itu, membuat sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi salah satu yang terkena dampak pandemi covid-19 seperti pedagang bakso, karena adanya social distancing dan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) menjadi salah satu penyebab penurunan omset pendapatan yang sangat drastis.
Solusi apa aja sih yang dapat mempertahankan perekonomian Usaha Kecil Menengah (UMK) saat pandemi seperti penjual kuniner bakso??
Pelaku usaha kecil dan pembisnis dipaksa menentukan strategi pemasaran dan penjualan ditengah wabah covid-19 untuk dapat bertahan hidup sampai hilangnya pandemi yaitu dengan digital marketing.
Jadi, digital marketing adalah sebuah sistem pemasaran atau penjualan yang dilakukan secara online sehingga para konsumen dapat melihat dan membeli barang yang telah disediakan melalui alat komunikasi yang diakses dalam media sosial.
1. Media sosial seperti apa saja yang menjadi solusi pedagang kuliner bakso di masa pandemi covid 19 ini?
Nah, saat pandemi seperti ini smartphone dapat dimanfaatkan sebagai media sosial untuk pemasaran, media sosial sendiri itu seperti Facebook, WhattApp, Instagram dan lainnya. Hal tersebut sangat mempermudah dan membantu para penjual kuliner bakso yang tengah bingung menstabilkan bisnisnya dan menyediakan sarana informasi pemasaran pun akan tetap tersalurkan kepada konsumen dimasa pandemi ini. Dengan memasarkan produk melalui media sosial.
2. Aplikasi GoFood dan Grabfood menjadi wadah yang paling PAS saat pandemi Covid-19!!!
Aplikasi Gofood dan Grabfood menjadi wadah yang paling pas untuk penjual kuliner bakso, penjual kuliner bakso hanya mendaftarkan produk yang untuk dijual di aplikasi tersebut. Maka, kuliner bakso masih bisa tetap dijual dan masih tetap bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat.
Harga kuliner bakso hanya saja ditambahkan biaya ongkos kirim. Dengan media sosial masyarakat tak perlu berbondong-bondong melangkahkan kakinya untuk membeli kuliner tersebut dan masyarakat tetap bisa berdiam dirumah serta menjaga jarak.
3. Promosi yang menarik yang diberikan oleh penjual kuliner bakso
Memberikan promosi atau discount pada penjual kuliner bakso menjadi salah satu menariknya jumlah konsumen agar tetap tinggi bahkan untuk menaikan daya beli. Seperti membeli kuliner bakso 2 (dua) bungkus dapat potongan 15 persen dengan kualitas yang terjaga baik. Dan diadakannya potongan ongkos kirim saat berbelanja melalui gofood dan grabfood.
4. Mempertahankan kualitas produk kuliner bakso agar konsumen tidak kecewa
Kualitas pada kuliner bakso harus tetap diperhatikan, oleh sebab itu konsumen akan puas dengan produk yang kita punya, tidak hanya sekali membeli, konsumen akan tetap setia pada produk yang kita punya. Bahkan ketikan konsumen sudah puas atas produk yang sudah dibeli, maka akan ada informasi dari mulut ke mulut dengan hal positif dan dapat mengajak teman, keluarga, dan kerabat lainnya untuk membeli atau mencoba produk kuliner bakso tersebut.
5. Memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen pada penjual kuliner bakso
Pelayanan terbaik usaha kuliner bakso bagi konsumen sangat penting juga, karena konsumen itu diibaratkan raja atau ratu yang harus dilayani sebaik mungkin, dengan mendahulukan pelayanan konsumen dibandingkan mendahulukan kepentingan pribadi.
6. Harga penjual kuliner bakso sesuai kantong masyarat
Harga produk harus menyesuaikan dengan kantong masyarakat dan tidak menjual kuliner bakso dengan harga tinggi dan tidak sesuai dengan kantong masyarakat demgam kisaran harga Rp. 10.000 sampai dengan Rp. 25.000 Karena harga yang terjangkau dan menjadi solusi agar usaha kita tetap berjalan di masa pandemi covid-19 ini.
Terlepas dari solusi menstabilkan keadaan yang sedang kita hadapi ini harus tetap semangat ya semoga pandemi ini cepat berlalu dan perekonomian di negara kita kembali membaik.