Oleh: Ari Rizki Hikmatiar
Mahasiswa Universitas Nusa putra
Abstrak
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi dimasa pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini dengan berbagai pengaruh yang terjadi pada perekonomian karena pandemic Covid-19 yang terjadi pada saat ini maka itu kita perlu mengetahui pengaruh pengaruh yang terjadi pada saat ini yaitu terjadi kesusahan dalam mencari lapangan pekerjaan,susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga tidak mempunyai penghasilan dalam memenuhi kebutuhan untuk sehari-hari dan banyak juga orang yang kesusahan dalam semua sector perekonomi.
Di tengah pandemi Covid-19, perekonomian dunia mengalami tekanan, tidak terkecuali Indonesia. Terjadinya inflasi beberapa bulan terakhir menjadi bukti bahwa adanya pandemi Covid-19 ikut berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia Inflasi kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus.
Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang Pandemi Covid-19 ini berdampak pada kondisi perekonomian Indonesia, khususnya pada sektor perdagangan yang meliputi kegiatan ekspor impor bahan baku, dan barang modal. Kegiatan produksi yang menurun, langkanya barang, dan juga kenaikan harga di pasaran menyebabkan terjadinya inflasi. Terlebih Indonesia masih mengandalkan import dari China untuk bahan baku industri dan juga bahan pangan, contohnya seperti bawang putih.
Perkembangan inflasi selama masa pandemic covid 19 sampai dengan new normal tetap menjadi perhatian banyak kalangan. Sebab, permintaan dan penawaran terhadap suatu barang mengalami penurunan secara signifikan.
Pendahuluan
COVID-19 telah menyebabkan tren inflasi Indonesia dan berbagai negara melambat bahkan mengarah pada deflasi dan banyak yang bilang pada periode ini angka inflasi mencatat gangguan yang ditimbulkan dari lonjakan PHK dan perubahan skema kerja menjadi WFH sehingga memukul permintaan yang berimbas pada suplai.
Pengaruh inflasi terhadap ekonomi suatu negara cukup besar. Karena itulah negara begitu takut tidak bisa mengendalikan laju inflasi.Inflasi inti masih lemah meski ada peningkatan di Juni 2020. Menunjukkan kita harus berupaya untuk terus meningkatkan daya beli masyarakat,"
Tapi ini disebabkan karena daya beli masyarakat terutama konsumsi rumah tangga yang melemah cukup drastis,"
Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut menuntut negara untuk mengatur kebijakan tentang perekonomian dan menjamin perekonomian warga negara khususnya di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai negara kesejahteraan (welfare staat).
Hal ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital namun, partisipasi masyarakat dalam perekonomian khususnya kelompok muda, perempuan dan UMKM dipandang belum optimal, sehingga membutuhkan upaya untuk membuka akses kepada mereka dalam kegiatan perekonomian melalui pemanfaatan teknologi.
Serta sepakat untuk mengimplementasikan serta memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya yang berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter,fiskal maupun struktural.
Bank Indonesia berusaha mempertahankan perekonomian indonesia,di tengah perekonomian global yang sedang terguncang.
Setelah adanya masalah covid mengakibatkan perekonomian indonesia menurun sampai 5 persen atau akan mendekati yang lebih rendah.dan juga indeks harga saham megalami pelemahan yang signifikan dan juga perusahaan BUMN merugi pada tahun ini.dan juga Mentri Keuangan belum bisa menyampaikan asumsi pasti Pertumbuhan Ekonomi pada tahun ini, Jika durasi Covid-19 bisa lebih dari 3 bulan maka pertumbuhan ekonomi bisa sampai di kisaran 2,5 % Maksud saya mengambil judul ini
Keberadaan industri dalam skala besar maupun skala industri kecil akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar industri.
PEMBAHASAN
Pandemi COVID-19 yang meluas ke seluruh dunia menekan perekonomian global, termasuk Indonesia. Ekonomi global diprakirakan kontraksi, sementara pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan melambat.
Menghadapi perkembangan tersebut, Bank Indonesia menempuh respons bauran kebijakan untuk memitigasi risiko dampak COVID-19 terhadap perekonomian, serta bersinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan meningkat, didorong perbaikan ekonomi dunia dan dampak positif stimulus kebijakan yang ditempuh.
Pengaruh inflasi pun sangat beragam, namun pada umumnya inflasi terjadi akibat adalah
ketidakseimbangan antara kebutuhan yang meningkat yang tidak disertai persediaan barang yang cukup. Sehingga, seperti hukum supply and demand, harga kebutuhan pun akan meningkat. Salah satu penyebab lain terjadinya inflasi adalah jumlah uang beredar yang lebih banyak dari yang dibutuhkan, sehingga harga barang pun cenderung akan naik
Sementara itu, efek dari inflasi ini tentunya akan sangat merugikan masyarakat karena dengan jumlah uang yang sama, kita hanya dapat membeli barang yang sama dengan jumlah lebih sedikit. Meski demikian, inflasi harga pangan ke depan tetap perlu diwaspadai akibat adanya potensi rantai pasokan global yang terganggu. Namun harga barang di dalam negeri dipastikan tetap terkendali, begitu juga pasokannya tetap terjaga. Bank sentral memperkirakan inflasi tahun ini pun masih akan berada dalam sasaran yang ditetapkan, yaitu berkisar antara 2 persen – 4 persen.
berdasarkan Indikator, mayoritas masyarakat yang merasakan pengaruh ekonomi secara langsung adalah pada tingkat rumah tangga. Mayoritas masyarakat saat ini menilai kondisi ekonomi rumah tangga lebih buruk atau jauh lebih buruk (83,7 persen responden) dibandingkan dengan tahun lalu. Penilaian ini jauh meningkat dibanding survei pada Februari, ketika hanya sekitar 22 persen responden yang menilai demikian.
KESIMPULAN
Bisa disimpulkan bahwa tujuan utama dari analisis ini adalah melihat pengaruh inflasi dimasa pandemi Covid-19 bagi perekonomian Indonesia saat ini yang lebih komprehensif dari berbagai alternatif skenario penanganan pandemi Covid-19, dalam hal ini skenario intervensi minimal, skenario intervensi kuat (suppresion misal melalui pembatasan sosial berskala besar yg efektif); dan skenario intervensi kuat dibarengi dengan stimulus fiskal kombinasi dari benefit cost analysis sederhana, .
Hasil analisis menyimpulkan bahwa, betul intervensi kuat untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19 dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi lebih parah dibandingkan skenario minimal intervension.akan tetapi, kesimpulan ini hanya berbas variabel yaitu pertumbuhan ekonomi, yang tentunya, bukan satu-satunya faktor ekonomi penting dalam analisis ekonomi.
Kedua, kesimpulan yang berbeda didapatkan dalam konteks jangka panjang, dimana justru pertumbuhan ekonomi jangka panjang dapat lebih tertekan kalau skenario yang terjadi adalah intervensi minimal. Dapat disimpulkan bahwa kerugian ekonomi dari strategi intervensi kuat (supression jauh lebih rendah daripada kerugian ekonomi skenario intervensi minimal.dari mortalitas.Tentunya banyak ketidaksempurnaan dalam analisis ini. Hasilnya sangat mungkin sensitif terhadap asumsi-asumsi yang digunakan.
Sudut pandang perekonomian Indonesia saat ini demikian juga pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, apalagi jangka pendek, bukan satu-satunya faktor penentu kesejahteraan. Nyawa manusia dan kesehatan juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang justru kalau tidak dinilai secara benar dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih besar dalam jangka panjang.ketika Covid-19 berakhir.Saran tentunya perekonomi sangat penting sebagai implikasi dari strategi supresi dapat sebagian diredam oleh stimulus fiskal.
Akan tetapi seperti yang dibahas di artikel ini, Oleh karena itu kita, bersama pemerintah, haru sebaik-baiknya melindungi perekonomian dari pengaruh inflasi dimasa pandemi Covid-19tersebut indonesian bisa melakukannya karena mempunyai sistem perlindungan sosial yang relatif maju dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
Mari bergandengan tangan bersama-sama untuk memelihara perekonomian kita jangan egois sekarang ini dibutuhkan kerjasama sehingga masalah yang di alami oleh bngsa kita dapat diselesaikan dengan baik dan bersama-sama mematuhi perturan dari pemerintah sehingga Covid-19 dapat berakhir pada waktunya karena ketika kita tidak patuh maka pandemic akan terus berlangsung karena kurangya kesadaran untuk menaati peraturan pemerintah sehingga Covid-19 dapat berakhir pada waktunya karena ketika kita tidak patuh maka pandemic akan terus berlangsung karena kurangya kesadaran untuk menaati peraturandari pemerintah