WIRABANGSA, dan Mereka yang Menenun Kesadaran

Minggu 06 September 2020, 03:50 WIB

Oleh: Taufik Rahzen, 

 

Majelis Hikmah KITA.

Gembrongseni, Rabu 2 September 2020. Malam reboan kemarin, sebuah perhelatan bersahaja diselenggarakan pada tempat yang tak lazim ; di atas atap sebuah pasar yang biasanya digunakan sebagai parkiran. Ini kali pertama lahan itu berganti peran. Lukisan mural yang menghias tembok, menjadi penanda sekaligus pembatas antara dunia siang dan saat malam. Mendung yang membayang sejak siang, tak mampu menahan bulan purnama. Sinarnya bertindihan dengan kerlap kerlip terang apartemen.

Kita sedang memulai sebuah inisiasi. Kita yang berarti kalian mitra, dan juga perpanjangan dari Kerapatan Indonesia Tanah Air ; sedang belajar mendengar, belajar menyerap pengalaman dari mereka yang telah berjalan lebih lama.

Malam itu kita mendengar dan menyimak suara lirih yang acap tenggelam dalam keramaian dunia sehari hari. Tiga orang yang hadir dan dihadirkan malam itu, seperti memberi jeda, memberi teguran yang mengingatkan arah jalan yang harus dilalui.

"Modal saya berkesenian hanya dua : nyali dan silaturahmi. Lainnya, akan mengikuti peristiwa. Saya tak memulai kegiatan dengan dana, yang memang tak pernah saya miliki. Silaturahmi adalah sumber yang tak berhingga, dan nyali hanyalah pencetusnya." Kata Ireng Halimun, pejalan sastra yang tak letih bergerak.

Ireng yang lahir dan besar di Minang ini, termasuk mereka yang  percaya pada kata kata. Setiap kata adalah benih untuk menciptakan dunia yang terbayang, dunia yang disusun dari gagasan.

" Setiap pengarang menciptakan dunianya sendiri. Dunia yang selalu ditawarkan pada yang lain, sebagai alternatif dari realitas sehari hari. Sastrawan merajut kata kata, untuk merayakan keragaman. Karena dengan beragamlah, kita mencerminkan kemerdekaan Kita." tambahnya, melalui mata yang menyala.

Dengan nyala keyakinan inilah, Ireng tak henti hentinya bersilaturahmi, menemui siapa saja yang bisa ditemui. Mengajak berbicara, mengolah kata dan menuliskannya. Baginya silaturahmi adalah tujuan sekaligus cara bertindak. Hanya dengan nyali yang tulus, silaturahmi memiliki maknanya.

Silaturahmi publik ia lakukan melalui festival sastra. Tak kurang dari lima kali festival sastra semesta diselenggarakan dalam dua tahun terakhir. Festival diselenggarakan berdasarkan kebutuhan, bukan berdasar jadwal waktu. " Setiap masa memiliki kata katanya sendiri, sebagaimana setiap zaman memiliki generasi nya sendiri. Melalui sastra Semesta kita membuat upacara kelahiran kata kata dan penciptaan dunia sekaligus. Pada galibnya, sastrawan adalah rasul pembawa berita." kesimpulannya berapi api. Lima edisi majalah sastra Semesta telah diterbitkannya, hampir dikerjakan sendirian.

KITA menggelar acara pemberian anugerah Budaya kepada para Kalyanamitra dan Wirabangsa, Rabu, 2 September 2020 malam di Pasar Seni Gembrong, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020) malam.

Ragat Sukabumi

Dalam usianya melampaui enam puluh tahun, tubuhnya terlihat kekar berisi dengan jalan yang ringan melayang. Ia seperti senang berjalan, dengan telapak kaki yang menyentuh bumi sepenuh penuhnya. Ia mudah menyisipkan dirinya dalam kerumunan, mengetahui cermat dimana harus berada. Jari jarinya kekar, seperti sedang membawa bara.

Telah empat puluh tahun ia menjadi pembawa dan pembagi energi. Ia menghidupkan keseimbangan energi pada tubuh tubuh pasiennya untuk mengembalikan kebugaran. Tak kurang dua ratus murid muridnya menyebar di seluruh tanah air, juga menjaga keseimbangan tubuh.

"Kesehatan adalah kemerdekaan. Dan sebagaimana kemerdekaan, kesehatan adalah hak segala bangsa." katanya metaforis.

Pandangannya tentang kesehatan dan tubuh yang sederhana, justru memikat. Baginya, tak ada penyakit permanen, yang terjadi hanya ketakseimbangan. Sistem tubuh yang tak seimbanglah, yang memungkinkan berbagai anasir untuk masuk sekaligus membuat ketahanan tubuh melemah. Sehingga mengembalikan keseimbangan merupakan tujuan sekaligus cara bagi penyembuhan. Membuka seluruh aliran darah yang tersumbat, dan membiarkan alam bekerja selanjutnya.

"Ada tiga prinsip untuk memulihkan ketidakseimbangan : pertama, kita harus memahami seluruh peta tubuh dan aliran darah ; kedua, mengetahui dimana titik totok pembuka, dan ketiga, Siapa yang melakukan tindakan. Tubuh Bumi yang nanti bekerja membuat keseimbangan." katanya mencoba meringkas metoda ragat Sukabumi. Dan metoda ini, baginya, berlaku pula untuk merawat masyarakat yang sakit, serta bagaimana melakukan perubahan sosial. 

Ragat artinya merawat, memelihara dan menjaga raga. Sementara sukabumi, adalah tindakan mencintai bumi dan juga daerah tempatnya berasal. Ragat Sukabumi Haji Uhud, kini berkembang menjadi gerakan akar rumput yang secara radikal menjaga ketahanan tubuh dan kesehatan jiwa. 

Menyuling Ingatan 

Setiap subuh Budiman melangkah menyusuri Jakarta menggunakan kendaraan pertama yang lewat. Berjalan pergi dalam gelap dan pulang gelap selepas magrib, telah dilakukannya sejak empat puluh tahun silam. Orang tua santun dengan suara lirih ini, melakukan sesuatu yang tak terbayang dalam era banjir informasi ini. Ia seperti penjaga kesadaran yang memungut ingatan yang terbuang secara sengaja atau tak sengaja. 

Menyusuri lapak lapak pembuangan untuk memperoleh buku dan informasi ikutan yang ada, serta menyalurkan kepada sasaran yang tepat, merupakan pilihan hidupnya. Ia menyuling ingatan terbuang menjadi kesadaran yang hidup. Mendorong berbagai komunitas untuk menyusunnya sebagai ilmu. 

Umurnya diwakafkan sebagai penyedia bahan dasar bagi pengetahuan tentang keindonesiaan. Budiman adalah pemasok individu terbesar pada lembaga penelitian dan perpustakaan dunia. Library of Congres America, House of Japan, KITLV Belanda, British Council, Australian Embassy dan tak terhitung perpustakaan universitas dan lembaga riset dunia lainnya. Ia yang memilah dan memilih buku buku yang tepat, untuk siapa dengan tema apa buku itu pantas berlabuh. Ribuan akademisi dan pembaca yang melakukan studi tentang Indonesia, berhutang budi pada jasanya yang senyap menjaga ingatan. 

"Saya hanya bermaksud untuk melawan lupa, setidaknya untuk diri sendiri. Saya hanya mengingatkan siapa tahu masih ada yang tercecer. Memang satu saat, saya akan tersingkir dan tak berfungsi. Orang sudah mudah mendapatkan informasi melalui tuan Google." ucapnya sambil menerawang. 

Kegelisahannya untuk memilah dan memilih buku, berjalan merayapi seluruh sudut ibukota, mengingatkan para Sufi ahlulkitab abad pertengahan yang rindu akan kebenaran. Karenanya, kami sering menjulukinya Kitabudiman.

Wirabangsa yang menenun kesadaran 

Tiga sosok inilah, yang malam itu kita sempat berbagai rasa dan pengalaman. Mereka mewakili ribuan orang yang bekerja dalam senyap, dan menjalani hidupnya dengan bersahaja. Mereka bukan selebritas dan bukan pula orang bergaji. Mereka hidup dari keringatnya sendiri, dan dengan keras kepala menikmati keindahan berbagi. Yang membuat mereka mirip, adalah matanya yang selalu menyala dan kegembiraan melihat orang lain bahagia. Mereka menenun pikiran pikiran individu menjadi kesadaran bersama. Kita menyebutnya sebagai WIRABANGSA, pahlawan rakyat yang tak terlihat. 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi