Oleh: Santi Maelani
(Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Nusa Putra)
Adanya pandemi Covid-19 Pendidikan kita sedang mengalami perubahan yang signifikan, pemakaian teknologi sangat di haruskan, system belajar bertransisi dari offline ke dunia online, dan sampai saatini Covid-19 belum berlalu pemerintah sudah berusaha untuk pendidikan tetap maju, karena kita ketahui pendidikan kita sedang menuju era baru.
Belajar? Bisa di katakan sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan
Mengajar? Dari yang tidak tahu menjadi tahu
Mendidik? Dari yang tidak dewasa menjadi dewasa
Apakah belajar, mengajar, dan mendidik hanya di sekolah saja?
Ketahuilah bahwa belajar bukan hanya sekedar di sekolah, bukan hanya seorang guru yang harus mengajar dan mendidik, lebih tepatnya Keluarga adalah tempat pertama dimana anak belajar, belajar baik dan tidaknya sesuatu hal, serta belajar apa yang ia pelajari di sekolahnya.
Tak dapat disangka, keluarga sangat erat kaitannya dengan pendidikan seorang anak, tetapi ketika keluarga menjadikan anak sebagai keharusan akan kepahaman apa yang ia perintah kan itu akan menjadikan suatu beban dan suatu kegelisahan bagi anak itu sendiri. Kadang orang tua menitik beratkan sekolah adalah pusat anak belajar dimana belajar di sekolah saja pun cukup, dan guru dijadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan anakya, padahal yang harus kita ketahui guru bukan hanya mendidik satu orang saja, guru bisa di ibaratkan sebagai bidan dimana guru hanya membantu seorang ibu (keluarga) melahirkan. Dengan terjadinya wabah, pembelajaran dilaksanakan di rumah dan otomatis keluargalah yang harus mendampingi si anak, banyak hal yang di keluhkan oleh orang tua dalam mendampingi pembelajaran anak di rumah.
Menengok system pendidikan saat ini cukup miris, kejenuhan yang menimbulkan emosional dan kekerasan fisik kerap terjadi ketika si anak tidak paham atas apa yang orang tua perintahkan, terkadang orang tua melakukan kekerasan fisik untuk mendisiplinkan anak tetapi itu hanya akan menyerang mental anak, system sarafnya akan terganggu, anak akan merasa takut, anak akan mengganggap orang tua adalah musuh, dan masalah akan masa depan anak karena kemungkinan ia tumbuh besar dengan menjadi orang tua yang kurang baik, anak akan mudah mengingat apa yang orang tuanya lakukan terhadapya.
Oleh karena itu, pendidikan merupakan system yang melibatkan beberapa unsur, dimana keluarga pun berperan penting harus tahu bagaimana cara mengajar dan mendidik seorang anak supaya ia tumbuh menjadi sosok yang baik, karena baik buruknya anak sangat tergantung pada pola asuh orang tua (keluarga).
Hendaknya semua orang tua menyadari akan kepentingan pendidikan bagi anak, tumbuhkanlah pribadi berkarakter jangan hanya sekedar menyerahkan ke sekolah saja, tetapi keluarga berperan serta dalam mengajar dan mendidiknya, itulah mengapa ibu (keluarga) adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ketika anak melakukan kesalahan, bimbinglah dan jelaskan apa yang menurut anak kurang paham. Banyak orang tua yang menuntut sikap dan prilaku yang sopan santun, tetapi mereka sendiri lupa cara mencotohkannya. Orang tua pun harus menjadi teladan harus bisa mencontohkan hal-hal yang baik agar anak bisa mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya.
Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali dirinya sendiri yang merubahnya.